PERBEDAAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN MERAKIT PC KELAS X TKJ ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMK N 1 TULUNG, KABUPATEN KLATEN 2014/2015
Tommi Achad Ramadhani, 5302410157 (2015) PERBEDAAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN MERAKIT PC KELAS X TKJ ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SMK N 1 TULUNG, KABUPATEN KLATEN 2014/2015. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Mengatasi kejenuhan siswa belajar merakit PC membutuhkan adanya kreativitas guru dalam menciptakan model pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa. Proses belajar mengajar perlu diterapkan dengan berbagai model pembelajaran yang tepat sehingga mampu membekali siswa ketrampilan belajar dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Demonstrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan model pembelajaran Demonstrasi pada kompetensi dasar merakit PC nsiswa kelas X TKJ SMK N 1 Tulung, Kabupaten Klaten. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKJ di SMK N 1 Tulung tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 108 siswa yang terbagi dalam tiga kelas. Sampel yang digunakan sebanyak dua kelas, kelas X TKJ C sebagai kelas eksperimen (Inkuiri Terbimbing) dan kelas X TKJ A sebagai kelas kontrol (Demonstrasi). Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik tes. Analisa data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap awal (pre test) untuk memadankan kelompok eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji normalitas, uji kesamaan dua varian, dan uji kesamaan dua rata-rata. Tahap akhir (post test) dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar setelah perlakuan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Demonstrasi dilihat dari rata-rata nilai pre-test yaitu 6,34 dan post-test sebesar 7,76 pada kelas eksperimen. Begitu juga kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran Demonstrasi rata-rata nilai pre test 6,38 setelah post test menjadi 7,44. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil ratarata nilai post-test kelas eksperimen (Inkuiri Terbimbing) lebih tinggi dibandingkan post-test kelas kontrol (Demonstrasi), penyusun menyarankan agar guru merakit PC menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing karena terbukti lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran Demonstrasi. Overcoming saturation students learn to assemble a PC requires the creativity of teachers in creating an enjoyable learning model and according to the characteristics of the subject matter that is difficult to be understood by the students. Learning process needs to be applied to a variety of appropriate learning models so as to equip students with the application of skills learned Guided Inquiry learning model and Demonstration. The purpose of this study was to determine whether there are differences in learning outcomes between learning models Guided Inquiry learning model demonstration on the basis of competence to assemble a PC class X TKJ SMK N 1 Tulung, Klaten. The population in this study were all students of class X TKJ in SMK N 1 Tulung 2014/2015 school year as many as 108 students were divided into three classes. The samples are two classes, class X TKJ C as the experimental class (Guided Inquiry) and Class X TKJ A as a control class (Demonstration). Data retrieval technique used is the technique of testing. Analysis of the data in this study is divided into two phases: early stage (pre-test) to match the experimental group and control group by using the normality test, the similarity of two variants, and test the equality of two on average. The final phase (post-test) was performed to test the hypothesis by using t test. The results showed that there was an increase in learning outcomes after treatment with Guided Inquiry learning model and Demonstration seen from the average value of the pre-test is 6.34 and the post-test at 7.76 in the experimental class. Likewise, the control class that uses learning model Demonstration average value of 6.38 after the pre-test post-test becomes 7.44. Based on the results of the study, showed that there are differences in the average yield value of the post-test experimental class (Guided Inquiry) higher than the post-test control group (Demonstration), authors suggest that teachers assemble a PC using Guided Inquiry learning model proved to be more effective for improving learning outcomes compared to using learning model demonstration.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perbandingan hasil belajar, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Model Pembelajaran Demonstrasi. Comparison of learning outcomes, Guided Inquiry Learning Model,Model Learning Demonstration. |
Subjects: | T Technology > TK Electrical and Electronic Engineering |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, S1 |
Depositing User: | risma nur unnes |
Date Deposited: | 10 Nov 2015 19:17 |
Last Modified: | 10 Nov 2015 19:17 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/20770 |
Actions (login required)
View Item |