CALEG PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 (Studi Kasus Di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara)


SITI NASRIPAH , 3401411041 (2015) CALEG PEREMPUAN DALAM PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 (Studi Kasus Di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara). Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3401411041-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Kurangnya keterwakilan perempuan dalam posisi-posisi pengambilan keputusan di sektor publik telah berujung pada pembangunan kebijakan ekonomi dan sosial yang memberikan keistimewaan terhadap perspektif dan kepentingan kaum lelaki karena adanya budaya patriarkhi. Pada pemilu legislatif tahun 2014, terdapat empat perempuan di Kecamatan Wanayasa yang berpartisipasi dalam pemilu, walaupun kenyataanya partisipasi perempuan tersebut belum mendapat dukungan yang maksimal dari masyarakat. Penelitian ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang caleg perempuan yang ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun 2014. Penelitian ini lebih fokus mendeskripsikan pandangan masyarakat tentang caleg perempuan, bentuk dukungan yang diperoleh dan kendala yang dihadapi oleh caleg perempuan dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teori yang digunakan untuk menganalisis data dari lapangan, yaitu menggunakan teori feminisme liberal dan konsep tentang citra perempuan dalam dunia politik serta konsep gender dan subordinasi. Sumber data diperoleh melalui wawancara dengan informan, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan: (1) Pandangan masyarakat tentang adanya caleg perempuan di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara masih dipengaruhi oleh budaya patriarkhi, akhirnya menjadikan dukungan dari masyarakat kurang maksimal. (2) Meskipun dukungan keluarga, dukungan dana dan dukungan dari partai politik sudah ada, namun dukungan tersebut belum mampu membuat caleg perempuan di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara lolos dalam pemilu legislatif tingkat kabupaten tahun 2014. (3) Adanya kendala seperti kuatnya budaya patriarkhi, kurangnya kualitas/kemampuan caleg perempuan, lemahnya jaringan sosial, partai politik tidak melakukan pengkaderan, dan kalah saing dengan caleg yang sudah pernah jadi, menyebabkan partisipasi caleg perempuan di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara menjadi terhambat. Katerlibatan perempuan di dunia politik dengan mengikuti pemilu legislatif tahun 2014 digunakan oleh partai politik hanya untuk memperoleh quota 30% perempuan. Partai politik yang nantinya akan mengusung beberapa caleg perempuan hendaknya mencalonkan para perempuan melalui proses pengkaderan dengan memberikan gerak seluas-luasnya bagi organisasi perempuan di dalam partai seperti organisasi Perempuan Indonesia Raya (PIRA) yang dinaungi oleh Partai Gerindra untuk dapat berperan aktif dalam partai politik. Pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU), seharusnya melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat dan menerapkan peraturan perundang-undangan yang berkeadilan gender, dengan melakukan sosialisasi pendidikan politik sejak dini di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang memiliki pemilih pemula.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Caleg, Pemilu Legislatif, Perempuan
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: suprianto mahasiswa unnes
Date Deposited: 10 Nov 2015 17:32
Last Modified: 10 Nov 2015 17:32
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/20680

Actions (login required)

View Item View Item