HUBUNGAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KELURAHAN PADUKUHAN KRATON KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015


Inna Ayunda Roziyah, 641141230 (2015) HUBUNGAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KELURAHAN PADUKUHAN KRATON KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 641141230-s.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Indonesia diperkirakan 6 juta orang terinfeksi filariasis dan 8.243 penderitaklinis hingga pada tahun 2004.Kasus filariasismengalami peningkatan 11.699 penderita sampai 2008.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik lingkungan dan perilaku masyarakat dengan kejadian filariasis di Kelurahan Padukuhan Kraton Kota Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh penderita yang dinyatakan positif filariasis berdasarkan hasil survei darah jari pada tahun 2011-2013 yang tercatat di Puskesmas Dukuh Kota Pekalongan berjumlah 38 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah simple random sampling. Sampel penelitian yaitu 28 kasus dan 28 kontrol. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasilpenelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian filariaris adalah variabel keberadaan semak-semak(p-value = 0,023) danvariabel pemakaian kelambu saat tidur(p-value = 0,005), sedangkan variabel keberadaan genangan air(p-value = 0,193), variabel kondisi SPAL(p-value = 0,705), variabel penggunaan kawat kasa pada ventilasi(p-value = 0,422), dan variabel menggantung pakaian(p-value = 0,098) tidak berhubungan dengan kejadian filariasis. In Indonesia,Approximately, 6 million people was infected with filariasisand 8.243 people, clinical until 2004.Filariasis cases had increased by 11.699 people to 2008.The purpose of this study was to determine the relationship of the physical condition of the environment and people's behavior with the incidence of filariasis in the Padukuhan Kraton’s Village, Pekalongan. This study used a case-control approach. The study population was all patients who tested positive for filariasis is based on the results of a survey finger blood in 2011-2013 recorded inDukuh Clinic, Pekalongan that amounted to 38 people. The techniques used in sampling was simple random sampling. The research sample of 28 cases and 28 controls. The research instrument in the form of a questionnaire. The results obtained that the variables that were associated with the incidence of filariaris is the variable presenced of bushes (p-value = 0,023.) and variable usaged netting during slept (p-value = 0.005), while variabel of existenced puddles (p-value = 0,193.), variable conditions of waste water sewer (p-value = 0,705), variable used of wire gauze on vent (p-value = 0,422.), and variable hanged garments (p-value = 0,098.) was not related to the incidence of filariasis.Suggestions for communities to raise awareness of the condition of the environment and prevention of filariasis.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Filariasis, Lingkungan, Perilaku Filariasis, Environment, Behavior
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: imanda fachruddin unnes
Date Deposited: 10 Nov 2015 02:57
Last Modified: 10 Nov 2015 02:57
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/20363

Actions (login required)

View Item View Item