EKPERIMEN PEMBUATAN DODOL LABU KUNING


Mia Aulia Fatma , 5401410054 (2015) EKPERIMEN PEMBUATAN DODOL LABU KUNING. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 5401410054-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup popular yang sudah dikenal sejak zaman dahulu yang diolah dengan cara tradisional. Dodol termasuk produk olahan setengah basah yang padat dan kenyal, produk sejenis yang dibuat secara tradisional disebut jenang dengan tekstur lebih lembek dan berminyak. Pada umumnya dodol dibuat dengan menggunakan bahan dasar dari tepungtepungan dan buah. Dodol dengan bahan dasar tepungdapat diinovasikan dengan menggunakan labu kuning sebagai bahan utama pengganti tepung beras ketan. Labu kuning tinggi akan pati, rasa manis dan vitamin A yang juga dapat menambah nilai gizi pada dodol yang dihasilkan, yaitu vitamin A yang berfungsi sebagai antioksidan. Rumusan masalah sebagai berikut : (1) Adakah perbedaan kualitas dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% pada indikator warna, aroma, tekstur, dan rasa (2) Berapakah kandungan karbohidrat pada dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% (3) Berapakah kandungan vitamin A pada dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% (4) Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% pada indikator warna, aroma, tekstur, dan rasa. Populasi penelitian ini adalah labu kuning dan tepung beras ketan. Sampel penelitian ini adalah sebagian labu kuning yang memiliki syarat fisik dalam keadaan segar, tidak boleng, serta tida busuk dan sebagian tepung beras ketan yang berwarna putih bersih, tidak menggumpal, tidak berkutu serta tidak berbau apek. Desain eksperimen yang digunakan One-Shot Case Study. Metode analisis yang digunakan adalah analisis varian klasifikasi tunggal yang dilanjutkan dengan uji tukey, deskriptif persentase. Hasil analisis perhitungan perbedaan kualitas dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% menunjukkan ada perbedaan pada dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% pada indikator warna, tektur, aroma, dan, rasa. Pada indikator tekstur, semakin sedikit tepung beras ketan yang digunakan maka tekstur bagian luar dodol labu kuning akan berbeda ketebalan lapisannya, begitu pula tekstur bagian dalam. Pada indikator warna, untuk warna bagian dalam semakin sedikit tepung beras ketan yang digunakan maka akan menghasilkan warna yang berbeda pada setiap sampelnya. Pada indikator aroma khas labu kuning, semakin banyak labu kuning yang digunakan maka akan berbeda pula aroma labu kuning yang timbul pada setiap sampelnya. Pada indikator rasa manis semakin banyak sedikit jumlah viii tepung beras yang digunakan maka rasa yang dihasilkan rasa manis yang berbeda. Hasil uji kandungan gizi karbohidrat menunjukkan bahwa semakin banyak komposisi tepung beras ketan maka jumlah kandungan karbohidrat semakin menurun dan sebaliknya kandungan vitamin A semakin meningkat. Hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa semua sampel dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30% cukup disukai, namun dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 60%:40% kurang disukai oleh masyarakat. Simpulan dari penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan kualitas dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% pada indikator warna, tekstur, aroma, dan rasa, (2) Jumlah kandungan karbohidrat dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% yaitu 66,3%, 64,3%, dan 63,1%, (3) Jumlah kandungan vitamin A dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30%, dan 60%:40% yaitu 3979,4 µg, 3333,5 µg dan 2446,1 µg. (4) Tingkat kesukaan masyarakat menunjukkan semua sampel dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 80%:20%, 70%:30% cukup disukai sedangkan untuk dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan 60%:40% kurang disukai oleh masyarakat. Saran dari penelitian ini adalah (1) perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembuatan dodol labu kuning dengan komposisi labu kuning dan tepung beras ketan yang berbeda sebagai inovasi produk dodol melalui lembaga pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), (2) Untuk mempersingkat waktu dalam proses pengeringan sebaiknya menggunakan mesin pengering atau sinar matahari langsung yang hanya membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari, (3) perlu adanya penelitian lanjutan untuk pengujian kandungan kadar air pada dodol labu kuning.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Dodol; Labu Kuning; Tepung Beras Ketan
Subjects: T Technology > TT Handicrafts Arts and crafts
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1
Depositing User: risma nur unnes
Date Deposited: 09 Nov 2015 23:29
Last Modified: 09 Nov 2015 23:29
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/20248

Actions (login required)

View Item View Item