PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN DALAM PEMBUATAN GENTENG BETON


SULISTIYONO, 5101409048 (2014) PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN DALAM PEMBUATAN GENTENG BETON. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 5101409048.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Atap adalah pelindung rangka atap suatu bangunan secara keseluruhan terhadap pengaruh cuaca: panas, hujan, angin dsb. Persyaratan penutup atap yang baik adalah awet dan kuat tahan lama. Kejelekan beton adalah mempunyai sifat getas dan kurang mampu menahan tegangan tarik dan berat sendirinya besar. Usaha peningkatan kualitas beton sampai sekarang ini masih terus dilakukan baik peningkatan kuat tekan, tarik maupun lentur, bahkan sampai upaya untuk membuat beton itu ringan tetapi mempunyai kekuatan tinggi. Serat ijuk merupakan serat alami yang dihasilkan oleh pangkal pelepah pohon enau (arenga pinnata) yaitu tumbuhan bangsa palma. Melihat karakteristik serat ijuk yang mempunyai kekuatan tarik yang bagus, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penambahan serat ijuk sebagai bahan campuran dalam pembuatan genteng beton ditinjau dari kuat lentur, porositas dan impermeabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian ini menggunakan desain static group comparison dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemanfaatan serat ijuk sebagai bahan tambah dalam pembuatan genteng beton yang ditinjau dari kuat lentur, penyerapan air (porositas) dan ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas). Benda uji dibuat dengan empat variasi pencampuran yaitu 0%; 2,5%; 5% dan 7,5% dari volume (pasir) genteng beton. Dari pengujian bahan penyusun genteng beton yang berupa pasir Muntilan, semen dan air. Hasilnya yaitu pasir Muntilan masuk pada gradasi pasir agak kasar (zona 2), air tidak berwarna dan berbau, kemasan semen tidak cacat dan butiran semen tidak menggumpal. Hasil pengujian genteng beton serat sebagai berikut untuk pengujian kuat lentur 140,00 kg; 141,76 kg; 143,33 kg dan 146,67 kg dengan berat genteng beton secara berurutan yaitu 4410 gr; 4327,67 gr; 4230 gr dan 4110 gr. Untuk hasil pengujian impermeabilitas semuanya tidak ada tetesan air dibagian bawah permukaan genteng. Sedangkan untuk pengujian porositas hasilnya sebagai berikut ini 7,14%; 7,93%; 8,39% dan 9,21%. Dari hasil pengujian, genteng beton dengan variasi penambahan serat ijuk sebesar 7,5% memenuhi persyaratan yang ada di SNI 0096:2007. Dengan hasil pengujian kuat lentur yang terbaik yaitu sebesar 146,67 kg, untuk pengujian porositas sebesar 9,21% dan pengujian rembesan air hasilnya tidak rembes. Melihat hasil pengujian, maka genteng beton serat tersebut layak untuk digunakan sebagai bahan penutup atap pada bagunan, selain kuat lenturnya paling tinggi berat genteng beton tersebut paling rendah yaitu sebesar 4110 kg.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Impermeabilitas, Kuat Lentur, Porositas, serat Ijuk
Subjects: T Technology > TH Building construction
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 20 Apr 2015 12:40
Last Modified: 25 Apr 2015 08:26
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/20203

Actions (login required)

View Item View Item