PERAN ORGANISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA(PMII) CABANG KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA


Nofia Lestiana , 3301409075 (2013) PERAN ORGANISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA(PMII) CABANG KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PERAN ORGANISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA(PMII) CABANG KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA]
Preview
PDF (PERAN ORGANISASI PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA(PMII) CABANG KOTA SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan dalam Organisasi PMII, serta bagaimana peran Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dalam meningkatkan kepemimpinan mahasiswa di era yang semakin bebas tanpa batas ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data yaitu dengan menggunakan teknik triangulasi. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dilaksanakan secara bersamaan dengan kegiatan lainnya seperti MAPABA di tingkat rayon, PKD di tingkat komisariat, dan PKL ditingkat cabang. Jadi, kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan merupakan salah satu materi yang disampaikan dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Organisasi PMII dalam melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan mahasiswa mempunyai tujuan untuk mencetak dan membentuk kader yang mempunyai jiwa kepemimpinan. Kegiatan ini menggunakan metode diskusi, ceramah dan permainan agar memudahkan komunikasi yang terjalin antar kader. Metode diskusi digunakan sebagai forum untuk bertukar informasi, pendapat, pengalaman, serta dapat bertanya jawab langsung agar mendapat pengetahuan yang lebih luas. Metode ceramah digunakan sebagai sarana transfer ilmu dari pemateri kepada peserta. Sedangkan metode permainan digunakan sebagai sarana membangun kebersamaan dan solidaritas antar peserta dan panitia. Dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan ini, pemateri diambil dari senior-senior dan tokoh masyarakat yang dulunya merupakan aktivis Organisasi PMII. Sedangkan materi yang disampaikan dalam kegiatan ini bermacam-macam, seperti keorganisasian, teknik loby dan negosiasi, pengelolaan forum dan pengembangan link (net working). Selain melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan, Organisasi PMII juga mempunyai peran dalam proses kaderisasi dan pendistribusian kader di berbagai bidang kemahaiswaan. Proses kaderisasi melalui tiga pendekatan yaitu formal, informal dan nonformal. Dalam kaderisasi formal biasanya dipenuhi dengan materi yang bersifat nilai. Kaderisasi informal lebih pada pendekatan menggunakan kebiasaan untuk meningkatkan komunikasi antar kader. Sedangkan kaderisasi nonformal berupa kursus-kursus atau pelatihan pasca kaderisasi formal. Pelatihan dan pembinaan kepemimpinan dalam organisasi PMII masuk dalam ranah pendekatan nonformal. Dalam hal pendistribusian kader, dimasing-masing universitas banyak anggota Organisasi PMII yang memegang jabatan dalam Organisasi intrakampus. Tetapi antara universitas yang satu dengan yang lain mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan basis masa pada masing-masing universitas. Seperti yang terjadi di IAIN Walisongo, mayoritas yang memegang jabatan pengurus di organisasi intrakampus adalah kader Organisasi PMII karena memang disana basis masa Organisasi PMII sangat besar. Hampir semua warga kampus IAIN Walisongo adalah orang NU. Saran yang diberikan: (1) Kepada Organisasi PMII pada tingkat Rayon dan Komisariat dimasing-masing perguruan tinggi, dalam penyusunan program kerja hendaknya kegiatan kepemimpinan lebih diperbanyak pada pelatihan-pelatihan dan para kader diberikan ruang yang lebih luas untuk mengaplikasikan ilmunya. (2) Kepada Organisasi PMII tingkat Cabang Kota Semarang, harus dapat lebih merangkul komisariat-komisariat yang mempunyai kultur berbeda disetiap Universitas, agar dapat memnjalin silaturahmi dengan lebih baik lagi. (3) Kepada mahasiswa umum, agar lebih seleksi lagi ketika memutuskan untuk bergabung dalam kegiatan ekstrakampus. Cermati dahulu visi, misi, dan ideologinya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Peran, Organisasi, PMII, Kepemimpinan
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
J Political Science > JA Political science (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 28 Apr 2014 18:14
Last Modified: 28 Apr 2014 18:14
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19981

Actions (login required)

View Item View Item