PERANAN PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY SOCIAL TERHADAP PEMBINAAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013


Siti Kosfiatun , 3101409064 (2013) PERANAN PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY SOCIAL TERHADAP PEMBINAAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PERANAN PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY SOCIAL TERHADAP PEMBINAAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013]
Preview
PDF (PERANAN PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY SOCIAL TERHADAP PEMBINAAN SIKAP NASIONALISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013) - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Pembelajaran Sejarah merupakan perubahan perilaku yang dimiliki anak didik setelah mempelajari dan mengalami pengalaman belajar. Hal ini menimbulkan berbagai masalah seperti kurang lengkap dalam atribut sekolah dan kurang kesadaran sikap nasionalisme. Model pembelajaran Inquiry Social merupakan salah satu cara yang dapat mengembangkan kemampuan melalui proses berpikir yang berpusat pada pengalaman. Melalui pembinaan sikap yang dilakukan oleh semua guru dan kepala sekolah untuk memperkecil kesenjangan. Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana peranan pembelajaran sejarah dengan menggunakan model Inquiry Social terhadap pembinaan sikap nasionalisme siswa (2) Kendala apa yang didapat guru dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan model Inquiry Social terhadap pembinaan sikap nasionalisme kelas VIII SMP Negeri 30 Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif studi kasus.Data diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.Informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah, Kepala Sekolah, dan siswa kelas VIII. Untuk menguji objektivitas dan keabsahan data digunakan triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model analisis interaksi yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa (1) guru sejarah kelas VIII memahami peranan pembelajaran sejarah dengan model Inquiry Social.Ini disebabkan karena guru sejarah mengetahui dampak positif.Pembelajaran sejarah bahwa sekolah mengapresiasikan sikap nasionalisme yang sesuai dengan karakter bangsa. Melalui pembinaan sikap nasionalisme yang bertujuan untuk meniadakan kesenjangan agar menjadi sekolah yang berkualitas. Pembinaan dilakukan di dalam kelas ataupun di luar kelas yang diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari dilingkungan sekolah. (2) Kendala yang dialami guru dalam pembelajaran sejarah karena sulitnya siswa untuk dikelompokkan ke dalam masing-masing kelompok dapat diatasi dengan guru mengelompokkan siswa sesuai dengan tempat duduk, peserta didik kurang aktif karena proses diskusi terwakili dengan mengatasinya guru memberikan arahan kesulitan pada siswa dan kurang waktu dapat diatasi dengan guru memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga dalam pembelajaran selesai dengan tepat. Saran yang diajukan hendaknya kerjasama dari seluruh pihak sekolah. Pemilihan penggunaan model yang tepat dan sesuai materi, kemampuan siswa, dan karakter siswa. Perlu juga adanya pembinaan yang lebih terhadap siswa agar jiwa nasionalisme tetap terjaga dengan baik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pembelajaran Sejarah, Model Pembelajaran Inkuiri Sosial, Pembinaan Sikap Nasionalisme
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 11 Mar 2014 13:24
Last Modified: 11 Mar 2014 13:24
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19890

Actions (login required)

View Item View Item