UJI AKTIVITAS SENYAWA KHRISIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN MODIFIKASI GUGUS PADA CINCIN AKTIFNYA MENGGUNAKAN METODE RM1 DAN AB INITIO


Fadhlina Khoirun Nisa, 4311409009 (2013) UJI AKTIVITAS SENYAWA KHRISIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN MODIFIKASI GUGUS PADA CINCIN AKTIFNYA MENGGUNAKAN METODE RM1 DAN AB INITIO. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of UJI AKTIVITAS SENYAWA KHRISIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN MODIFIKASI GUGUS PADA CINCIN AKTIFNYA MENGGUNAKAN METODE RM1 DAN AB INITIO]
Preview
PDF (UJI AKTIVITAS SENYAWA KHRISIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN MODIFIKASI GUGUS PADA CINCIN AKTIFNYA MENGGUNAKAN METODE RM1 DAN AB INITIO) - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Gaya hidup, lingkungan tercemar dan pola makan serta kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada masyarakat saat ini mampu merangsang tumbuhnya radikal bebas yang dapat merusak tubuh kita. Upaya untuk mencegah atau mengurangi timbulnya penyakit degeneratif yang ditimbulkan oleh aktivitas radikal bebas adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Khrisin dan hesperitin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu didapatkan bahwa senyawa khrisin memiliki aktivitas antioksidan lebih rendah dari pada hesperitin. Oleh karena itu perlu adanya modifikasi senyawa khrisin agar diperoleh senyawa baru yang memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dari hesperitin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah senyawa modifikasi dari khrisin memenuhi aktivitas antioksidan yang lebih baik dari hesperitin dan faktor apa saja yang mempengaruhi aktivitas antioksidan. Deskriptor molekuler dari senyawa turunan flavon/flavonol, modifikasi senyawa khrisin, dan hesperitin telah dibuat dengan bantuan perhitungan RM1 dan Ab Initio, dan optimasi geometri menggunakan software Hyperchem 8.0.7. Analisis korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dilakukan menggunakan program SPSS® for Windows versi 16.0. Hasil korelasi menunjukkan bahwa parameter momen dipol merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Analisis regresi multilinier dilakukan dengan menggunakan program SPSS yang sama. Momen dipol (μ), energi ikat (Eb), dan energi elektronik (Ee) digunakan untuk analisis HKSA. Hasilnya sangat memuaskan karena memiliki nilai R dan R2 tertinggi, yaitu nilai R sebesar 0,924 dan R2 sebesar 0,854. Aktivitas antioksidan prediksi dihitung menggunakan Multiple Regression Calculator. Aktivitas antioksidan dapat meningkat dengan penambahan gugus yang bersifat basa dan memiliki keelektronegatifan tinggi, tetapi akan menurunkan aktivitas antioksidan dengan penambahan gugus yang memiliki lebih banyak karbon dan keruahan molekul tinggi. Modifikasi senyawa khrisin yang memiliki aktivitas antioksidan prediksi lebih tinggi dari pada senyawa hesperitin yaitu : senyawa 5,7,3-dihidroksi flavon (galagin) dan 5,7,8- dihidroksi flavon, dengan nilai aktivitas antioksidan prediksi sebesar -1,6887 dan -1,8284.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: antioksidan, flavonoid, modifikasi khrisin, deskriptor, HKSA
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: Users 22799 not found.
Date Deposited: 06 May 2014 13:22
Last Modified: 06 May 2014 13:22
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19654

Actions (login required)

View Item View Item