PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI TEKNIK CERITA BERANGKAI DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KUDUS
Rizka Aulia Ulfa, 2101407080 (2013) PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI TEKNIK CERITA BERANGKAI DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KUDUS. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI TEKNIK CERITA BERANGKAI DENGAN MEDIA WAYANG GOLEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KUDUS)
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Bercerita berarti menolong orang lain melihat apa yang terkandung dalam suatu peristiwa. Bercerita adalah salah satu keterampilan yang sangat imajinatif dan komunikatif. Pembelajaran keterampilan bercerita bertujuan agar anak didik mampu mengemukakan gagasan secara lisan dengan jelas, urut, dan lengkap sesuai dengan isi cerita yang dikemukakan. Bercerita juga dapat menciptakan komunikasi sehingga dapat mempererat hubungan antara pencerita dengan pendengar. Oleh sebab itu, keterampilan bercerita sangat penting dalam pembelajaran di sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kemampuan bercerita siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus rendah. Hal ini disebabkan siswa tidak pernah berlatih bercerita di depan kelas, kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan siswa tidak menguasai materi yang diceritakan. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu (1) bagaimana proses pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek di kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus (2) bagaimana peningkatan kemampuan bercerita siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus setelah mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek dan (3) bagaimana perubahan perilaku belajar yang ditunjukkan selama mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek pada siswa SMP kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendekripsi proses pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek siswa kelas VII-I SMP N egeri 3 Kudus (2) mendeskripsi peningkatan kemampuan bercerita siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek dan (3) mendeskripsi perubahan perilaku belajar yang ditunjukkan selama mengikuti pembelajaran bercerita siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus setelah mengikuti pembelajaran bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II dengan target nilai rata-rata kelas atau ketuntasan minimal, yaitu 70. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus sebanyak 33 siswa. Pengumpulan data pada siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa kemampuan bercerita siswa melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek. teknik nontes berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman jurnal, dan pedoman dokumentasi foto. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Proses dalam penelitian bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) guru menjelaskan tentang langkah-langkah bercerita, (2) guru memberikan contoh cara bercerita yang baik dengan menggunakan media wayang golek, (3) guru mengenalkan media wayang golek, teknik cerita berangkai dan penerapan langkah-langkah pembelajaran dengan teknik cerita berangkai, (4) guru menjelaskan tentang aspek-aspek yang akan dinilai, (5) guru menyuruh siswa membentuk lima kelompok, (6) Secara berkelompok, siswa mempelajari cerita yang telah didapat, (7) Siswa membuat pokok-pokok cerita, (8) Siswa diminta untuk berlatih bercerita secara berangkai sesuai dengan cerita yang dipilih, (9) Satu kelompok maju ke depan kelas untuk bercerita dengan alat peraga wayang golek di depan kelas secara bergantian, yaitu dengan melanjutkan cerita dari temannya dan begitu seterusnya sampai cerita selesai.. Hasil analisis data siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa dalam pembelajaran bercerita. Hasil tes siklus I menunjukkan nilai rata-rata sebesar 60,96 dan hasil tes siklus II menunjukkan nilai rata-rata sebesar 71,51 Hal ini berarti terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,55 poin atau 17,30%. Dengan adanya peningkatan tersebut, menunjukkan bahwa pembelajaran kemampuan bercerita melalui teknik cerita berangkai dengan media wayang golek siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus dapat berhasil dengan baik atau memenuhi batas ketuntasan yang ditentukan yaitu sebesar 70. Adapun perubahan perilaku yang ditunjukkan siswa, yaitu siswa yang pada siklus I cenderung pasif dan malas-malasan, tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengerjakan tugas dan di siklus II berubah menjadi senang, aktif, dan serius terhadap materi yang diberikan oleh guru. Selanjutnya, saran yang dapat direkomendasikan yaitu (1) pembelajaran bercerita bukanlah sesuatu yang menakutkan. Siswa hendaknya sering berlatih berbicara, agar dapat terampil berbicara dengan baik tanpa merasa takut, malu, grogi. Dengan demikian, pembelajaran berbicara akan menjadi menyenangkan, (2) teknik cerita berangkai dengan media wayang golek hendaknya dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran bercerita karena hal ini telah terbukti mampu meningkatkan kompetensi bercerita dan merubah perilaku siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Kudus ke arah yang positif.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kemampuan bercerita, teknik cerita berangkai, media wayang golek |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Users 22801 not found. |
Date Deposited: | 06 May 2014 17:41 |
Last Modified: | 06 May 2014 17:41 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19639 |
Actions (login required)
View Item |