SENI BARONGAN JOGO ROGO DALAM TRADISI SELAPAN DINO DI DESA GABUS KABUPATEN PATI (Kajian Tekstual dan Kontekstual)


Junarto Efendi, 2502408018 (2013) SENI BARONGAN JOGO ROGO DALAM TRADISI SELAPAN DINO DI DESA GABUS KABUPATEN PATI (Kajian Tekstual dan Kontekstual). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SENI BARONGAN JOGO ROGO DALAM TRADISI SELAPAN DINO DI DESA GABUS KABUPATEN PATI (Kajian Tekstual dan Kontekstual)]
Preview
PDF (SENI BARONGAN JOGO ROGO DALAM TRADISI SELAPAN DINO DI DESA GABUS KABUPATEN PATI (Kajian Tekstual dan Kontekstual))
Download (3MB) | Preview

Abstract

Upacara Selapan Dino adalah upacara tradisional yang dilaksanakan secara rutin oleh masyarakat Desa Gabus Kabupaten Pati setiap malam Jumat Wage. Jumat Wage merupakan hari yang dipercaya masyarakat Desa Gabus sebagai hari yang sulit untuk mendapatkan rejeki, sehingga perlu dilaksanakan upacara Selapan Dino yang bertujuan untuk melancarkan rejeki. Upacara Selapan Dino dilaksanakan setiap 35 hari sekali oleh Masyarakat Desa Gabus. Upacara Selapan Dino secara turun-temurun selalu mementaskan Barongan Jogo Rogo sebagai syarat terselenggaranya upacara Selapan Dino. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu: bagaimana kajian tekstual dan kontekstual Seni Barongan Jogo Rogo dalam tradisi Selapan Dino di Desa Gabus Kabupaten Pati. Kajian tekstual difokuskan pada bentuk pertunjukan Barongan Jogo Rogo dalam Selapan Dino, sedangkan kajian kontekstual difokuskan pada fungsi Barongan Jogo Rogo dalam Selapan Dino. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Seni Barongan Jogo Rogo di Desa Gabus Kabupaten Pati muncul sekitar tahun 1980 yang digagas oleh Bapak Winarno. Kajian tekstual Seni Barongan Jogo Rogo dalam Selapan Dino yang memfokuskan pada bentuk terdiri dari lakon, pemain (pelaku), iringan (suara), tempat pentas, gerak, rupa (busana, rias, properti dan sesaji) dan penonton. Bentuk Seni Barongan Jogo Rogo dalam Selapan Dino berbeda dengan pertunjukan Barongan Jogo Rogo yang disajikan secara utuh. Barongan Jogo Rogo dalam tradisi Selapan Dino disajikan dalam bentuk arak-arakan keliling Desa Gabus. Kajian kontekstual Seni Barongan Jogo Rogo dalam Selapan Dino dapat diketahui bahwa Barongan Jogo Rogo berfungsi sebagai sarana ritual. Fungsi ritual yaitu sebagai sarana tolak bala dan ruwatan. Wujud tolak bala warga Desa Gabus yaitu dengan memberikan wisit kepada Barongan yang menghampiri rumah, sedangkan tujuan tolak bala agar warga Desa Gabus terhindar dari bencana, kesialan, kesusahan dan halangan. Wujud ruwatan warga Desa Gabus yaitu mengarak Barongan keliling desa sebagai sosok pelindung bagi masyarakat Desa Gabus. Saran dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Gabus harus tetap menyelenggarakan pementasan Barongan Jogo Rogo pada tradisi Selapan Dino sebagai wujud rasa cinta terhadap kesenian Barongan dan upaya pelestarian budaya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diharapkan lebih bisa mempromosikan tradisi Selapan Dino ke daerah lain lewat internet, salebaran ataupun surat kabar sehingga tradisi Selapan Dino bisa dikenal sampai ke daerah lain.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Barongan Jogo Rogo
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
N Fine Arts > NX Arts in general
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: Users 23382 not found.
Date Deposited: 07 May 2014 09:43
Last Modified: 07 May 2014 09:43
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19561

Actions (login required)

View Item View Item