MAKNA SIMBOLIK PERTUNJUKAN TARI TOPENG SLARANG LOR DI DESA SLARANG LOR KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL


Irchami Putriningtyas, 2501409007 (2013) MAKNA SIMBOLIK PERTUNJUKAN TARI TOPENG SLARANG LOR DI DESA SLARANG LOR KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of MAKNA SIMBOLIK PERTUNJUKAN TARI TOPENG SLARANG LOR DI DESA SLARANG LOR KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL]
Preview
PDF (MAKNA SIMBOLIK PERTUNJUKAN TARI TOPENG SLARANG LOR DI DESA SLARANG LOR KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL)
Download (5MB) | Preview

Abstract

Seni Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal adalah sebuah kesenian rakyat berbentuk pertunjukan tari yang didalamnya memiliki beberapa makna simbolik. Beberapa makna simbolik terdapat pada struktur pertunjukan, meliputi pemain atau penari, perlengkapan pertunjukan, gerak, iringan, tata rias wajah, tata rias rambut, tata rias busana serta penonton. Pokok masalah yang diajukan adalah: (1) Bagaimana bentuk pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal; (2) Bagaimana makna simbolik pertunjukan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor di Desa Slarang Lor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wujud data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa informasi yang berkaitan dengan kesenian Tari Topeng Slarang Lor, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Adshead yang membagi proses analisis kedalam empat tahap yaitu: mengenali dan mendeskripsikan komponen-komponen pertunjukan, memahami hubungan antara komponen pertunjukan, melakukan interpretasi, dan melakukan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan tari Topeng Slarang Lor diawali dengan upacara ritual dan doa bersama kemudian inti pertunjukan dengan melakukan tarian 6 jenis Tari Topeng Slarang Lor yang terdiri dari: 1) tari Topeng Endel; 2) tari Topeng Kresna; 3) tari Topeng Panji; 4) tari Topeng Lanyapan Alus; 5) tari Topeng Patih; 6) tari Topeng Klana, akhir pertunjukan ditandai dengan munculnya musik penutup, yang biasanya dinamai bubaran. Makna simbolik pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor terdapat pada struktur pembentuk pertunjukan yang meliputi: 1) pemain atau pelaku yang memfokuskan pada penari topeng Slarang Lor; 2) perlengkapan pertunjukan meliputi kemenyan, sesaji, batik tegal, kotak topeng dan doa; 3) Gerak; 4) Iringan; 5) Tata rias wajah, tata rias rambut dan tata rias busana; 6) Penonton yang mengikuti adegan saweran. Saran yang diajukan pada Masyarakat terutama dari generasi muda seharusnya lebih aktif dalam mempelajari enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor karena generasi muda merupakan fondasi dalam melestarikan kesenian daerahnya sendiri. Bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan hendaknya lebih sering menampilkan enam Jenis Tari Topeng Slarang Lor pada hari-hari besar pemerintah, saat menjamu tamu-tamu daerah dan mengadakan pentas budaya rutin disetiap tahunnya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Makna Simbolik, Pertunjukan Tari Topeng Slarang Lor.
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
N Fine Arts > NX Arts in general
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Tari)
Depositing User: Users 23382 not found.
Date Deposited: 07 May 2014 11:34
Last Modified: 07 May 2014 11:34
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19517

Actions (login required)

View Item View Item