Pertentangan Berbagai Kekuatan Politik Masa Demokrasi Terpimpin
Novan Noorwicaksono Bhakti, 3150403017 (2009) Pertentangan Berbagai Kekuatan Politik Masa Demokrasi Terpimpin. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF (Pertentangan Berbagai Kekuatan Politik Masa Demokrasi Terpimpin)
- Published Version
Download (16MB) |
Abstract
Dibacakannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno menandai berdirinya Demokrasi Terpimpin, sehingga mengubah tatanan politik pemerintahan Indonesia. Sistem ini dibangun oleh Presiden Soekarno dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Angkatan Darat di kedua sisinya. Kenyataannya sistem ini diwarnai berbagai pertentangan di antara mereka yang telah tampil sebagai kekuatan utama saat itu. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini ialah bagaimana kondisi yang melatari perjalanan Demokrasi Terpimpin dan mengapa terjadi pertentangan berbagai kekuatan politik pada masa Demokrasi Terpimpin. Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah melalui tahap pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber (verifikasi), penafsiran (interpretasi), dan historiografi. Pada tahap heuristik dilakukan pencarian berbagai sumber sezaman seperti surat kabar dan majalah. Kritik sumber dilakukan dengan menganalisa dokumen-dokumen dan sumber-sumber sezaman dan membandingkannya. Kemudian dilakukan penafsiran dan diwujudkan dalam bentuk penceritaan tertulis secara kronologis. Ruang lingkup spasial penelitian ini ialah Indonesia, yaitu negara kesatuan berbentuk republik yang berdiri pada 17 Agustus 1945, dan ruang lingkup temporalnya ialah masa Demokrasi Terpimpin, yaitu setelah dibacakannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga terjadinya Gerakan 30 September 1965. Corak dan perjuangan politik Indonesia terbentuk selama masa pergerakan dan pada masa pendudukan Jepang semakin menemukan wujudnya. Revolusi kemerdekaan menunjukkan betapa kuatnya orientasi politik dengan keberagamannya guna meraih kemerdekaan. Setelah pengakuan kedaulatan, Indonesia memasuki sistem Demokrasi Parlementer, di mana kerap terjadi pergantian kabinet yang dipengaruhi oleh parlemen. Demokrasi Terpimpin dibangun setelah terdapat gejolak politik antar-partai dan kebuntuan di dalam parlemen dalam menyusun undang-undang dasar negara. Demokrasi Terpimpin yang mengimplementasikan konsepsi Presiden mengenai revolusi dan penyatuan tiga unsur utama rakyat Indonesia, nasionalis, agama dan komunis ini, begitu dipengaruhi Presiden. Ia mengatur lembagalembaga negara lebih secara politik. Sistem ini menjadi ajang pertentangan berbagai kekuatan politik yang ketika itu didominasi oleh Presiden, PKI, dan Angkatan Darat. Pertentangan terjadi karena masing-masing pihak memiliki kepentingan sendiri dan menginterpretasikan mengenai sistem tersebut, dan keadaan itu bergantung sedikit banyak pada Presiden Soekarno sebagai unsur penyeimbang dan legitimasi. Keberadaan sistem itu, dengan demikian, bergantung pada bagaimana keseimbangan atas berbagai kekuatan dapat dipertahankan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diambil simpulan bahwa Demokrasi Terpimpin berdiri berkat konsepsi Presiden, di mana terdapat pihakpihak yang saling bertentangan. Presiden berperan sebagai penyeimbang dan legitimasi, dan manakala keseimbangan goyah, sistem tersebut dapat menjadi runtuh.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno, PKI, AD |
Subjects: | D History General and Old World > DS Asia |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1 |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 28 Apr 2011 02:54 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:37 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/1940 |
Actions (login required)
View Item |