Budaya Spiritual Petilasan-Petilasan di Gunung Selok Dalam Konteks Pemaknaan Oleh Masyarakatnya.


Sunari , 3501405500 (2009) Budaya Spiritual Petilasan-Petilasan di Gunung Selok Dalam Konteks Pemaknaan Oleh Masyarakatnya. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Budaya Spiritual Petilasan-Petilasan di Gunung Selok Dalam Konteks Pemaknaan Oleh Masyarakatnya.] PDF (Budaya Spiritual Petilasan-Petilasan di Gunung Selok Dalam Konteks Pemaknaan Oleh Masyarakatnya.) - Published Version
Download (2MB)

Abstract

Petilasan-petilasan di Gunung Selok merupakan salah satu tempat keramat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Hal ini terlihat dari ramainya petilasan-petilasan di Gunung Selok pada waktu-waktu tertentu. mengunjungi petilasan leluhur adalah bentuk perilaku religi. Mereka yang datang mempunyai maksud dan tujuan serta motivasi yang berbeda-beda. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah permasalahan tunggal, yaitu bagaimana pemaknaan budaya spiritual petilasan-petilasan di Gunung Selok Oleh masyarakatnya, dikaji melalui etnografi dan dikaitkan dengan antropologi agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan budaya spiritual petilasanpetilasan di Gunung Selok Oleh masyarakatnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Karang Benda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Subjek penelitian ini adalah pamong budaya Cilacap (Bapak Kasiyanto), masyarakat Desa Karang Benda, dan masyarakat pendukung budaya spiritual petilasan-petilasan di Gunung Selok atau Peziarah. Informan kunci pada penelitian ini adalah beberapa kuncen Petilasan-petilasan Di Gunung Selok, sedangkan informan pendukung lainnya yaitu perangkat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Karang Benda. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diuji keabsahannya melalui triangulasi data dengan sumber. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis domain/gambaran umum dan menyeluruh, analisis taksonomi/data wawancara dan observasi, dan analisis komponensial/ cross check data. Hasil penelitian, yaitu di Gunung Selok terdapat banyak petilasanpetilasan dari puncak hingga kaki bukit, yang dianggap oleh masyarakat pendukungnya sebagai tempat yang sacred. Petilasan tersebut antara lain Jambe Lima, Jambe Pitu, Makam Kyai Somalangu, Petilasan Kaki Bima, Kendran dan kawasan gua-gua yang dikeramatkan seperti Gua Naga Raja, Rahayu, Ratu, Sribolong dan Pakuwaja dan lain-lain. Tindakan spiritual mengunjungi petilasanpetilasan tersebut merupakan bentuk perilaku religi orang Jawa, dengan penghormatan terhadap arwah leluhur dengan cara melakukan ritual yang dilengkapi sesajen. Para peziarah datang dengan tujuan, motivasi dan makna ritual yang berbeda-beda. Keberadaan petilasan-petilasan di Gunung Selok mempunyai pemaknaan sendiri-sendiri oleh kacamata masyarakat pendukungnya yang percaya akan memperoleh sesuatu yang diinginkan setelah mereka sowan tergantung ”apa yang diminta dan kepentingannya”. Sedangkan masyarakat sekitar memaknai adanya petilasan-petilasan di Gunung Selok untuk mengais rejeki dengan membuka usaha warung makan, pemandu peziarah, menyewakan perahu, senter, tikar, dan sebagainya. Jadi, ada fungsi spiritual dan fungsi sosialnya. Simpulan dari penelitian ini, yaitu Dewasa ini masih ada sebagian orang yang masih melakukan usaha-usaha melalui cara laku mistis untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun spiritual dengan mendatangi tempattempat tertentu yang dianggap mempunyai nilai-nilai yang sakral. Petilasanpetilasan di Gunung Selok tersebut mempunyai latar belakang sejarah atau mitologi tentang asal usul tempat tersebut, ada makna yang dapat memberikan nuansa spiritual pada tempat tersebut, dan ada masyarakat pendukungnya yang mengelola serta menjaga kelestariannya. Dilihat dari sisi potensi alamnya maupun dari sisi lainnya Gunung Selok cukup banyak mempunyai nilai budaya dan spiritual yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah dengan kerja sama bersama masyarakat membuat satu paket wisata kebudayaan atau spiritual, mengenai sarana dan prasarana sebaiknya Pemda setempat membenahi khususnya yaitu masalah jalan yang masih berbatu dan lapangan parkir yang kurang luas, dan untuk budaya lisan dalam masyarakat bisa juga dibukukan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Etnografi, Budaya Spiritual, Pemaknaan Masyarakat
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 28 Apr 2011 01:16
Last Modified: 25 Apr 2015 04:36
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/1927

Actions (login required)

View Item View Item