PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN BLAZER ANTARA YANG MENGGUNAKAN INTERFACING CUFNER (Woven) DENGAN INTERFACING KAIN GULA (Non Woven)


Santi Wulandari, 5401911003 (2013) PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN BLAZER ANTARA YANG MENGGUNAKAN INTERFACING CUFNER (Woven) DENGAN INTERFACING KAIN GULA (Non Woven). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN BLAZER ANTARA YANG MENGGUNAKAN INTERFACING CUFNER (Woven) DENGAN INTERFACING KAIN GULA (Non Woven)]
Preview
PDF (PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN BLAZER ANTARA YANG MENGGUNAKAN INTERFACING CUFNER (Woven) DENGAN INTERFACING KAIN GULA (Non Woven))
Download (7MB) | Preview

Abstract

Blazer adalah jaket ringan yang longgar tetapi mengikuti bentuk potongan badan wanita (Porrie Muliawan, 2012:113). Penggunaan blazer dapat dipadu padankan dengan gaun, rok dan celana panjang yang dapat dilengkapi dengan blus dalam ataupun tidak. Blazer ini banyak digunakan untuk busana kerja atau sebagai busana resmi. Ciri-ciri blazer adalah model yang menggunakan kerah, garis hias, belahan kancing, saku dalam paspoille. Agar menghasilkan blazer yang baik digunakan bahan pelapis sebagai pembentuk. Penggunaan bahan pelapis dalam pembuatan blazer harus diperhatikan penempatannya, misalnya bahan pelapis untuk pembentuk dan bahan pelapis sebagai penyelesaian akhir semuanya harus sesuai dengan kegunaan dan penempatannya agar terlihat lebih rapi. Penggunaan pelapis yang berbeda akan mendapatkan hasil yang berbeda pula, karena bahan pelapis yang satu dengan yang lain memiliki tekstur, perekat dan sifat yang berbeda pula. Cufner (woven) bertekstur halus bahannya tipis hingga tebal dan berperekat sedangkan kain gula (Non Woven) bertekstur lembut maupun kasar dan mempunyai perekat. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui perbedaan hasil blazer dan (2) mengetahui hasil mana yang lebih baik dalam pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner dan kain gula. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen faktorial AxB. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dengan uji panelis, yaitu 4 panelis ahli dan 6 panelis terlatih. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara blazer yang menggunakan interfacing cufner dengan interfacing kain gula, yang dibuktikan dengan thitung = 1,095 < ttabel = 2,10 untuk � = 5% dengan dk = 18. Hasil blazer yang menggunakan interfacing kain gula diperoleh rata-rata sebesar 2,81 sedangkan rata-rata skor hasil blazer yang menggunakan interfacing cufner sebesar 2,86. Dengan demikian menunjukkan bahwa hasil blazer yang menggunakan interfacing kain gula sama baiknya dengan hasil blazer yang menggunakan interfacing cufner. Tidak adanya perbedaan secara keseluruhan hasil penilaian blazer yang menggunakan interfacing cufner maupun interfacing kain gula, namun baik interfacing cufner maupun interfacing kain gula masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda pada ketebalan tekstur, kelenturan dan kekakuan kain, dan jatuhnya pada badan. Saran yang dapat diajukan Bagi pengusaha jasa tailor dan mahasiswa prodi tata busana, dapat menggunakan kedua interfacing tersebut dalam satu pembuatan busana, dengan memperhatikan bagianbagian mana yang tepat diberi interfacing cufner dan interfacing kain gula.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: perbedaan hasil pembuatan blazer, cufner, kain gula
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TT Handicrafts Arts and crafts
Fakultas: Fakultas Teknik > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1
Depositing User: Users 22792 not found.
Date Deposited: 12 May 2014 11:31
Last Modified: 12 May 2014 11:31
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/19175

Actions (login required)

View Item View Item