Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan Penyakit Radang Pelvis di Puskesmas Kedungmundu Semarang 2009


Nafisyah, 6450403208 (2009) Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan Penyakit Radang Pelvis di Puskesmas Kedungmundu Semarang 2009. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan Penyakit Radang Pelvis di Puskesmas Kedungmundu Semarang 2009] PDF (Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) dengan Penyakit Radang Pelvis di Puskesmas Kedungmundu Semarang 2009) - Published Version
Download (7MB)

Abstract

Salah satu faktor risiko terkena penyakit radang pelvis adalah pemakaian AKDR. Risiko terkena penyakit radang pelvis pada pemakai AKDR 1,5 – 10 kali lebih besar dibandingkan pemakai kontrasepsi lain atau yang bukan pemakai sama sekali. Akibat lanjut daripada penyakit radang pelvis ini meliputi kehamilan ektopik, infertilitas dan infeksi rekurens dan nyeri pelvis kronik. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah hubungan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dengan penyakit radang pelvis di Puskesmas Kedungmundu Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dengan penyakit radang pelvis di Puskesmas Kedungmundu Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah klien KB yang terkena penyakit radang pelvis. Sampel yang diambil sejumlah 42 kasus dan 42 kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : rekam medis, dan kuesioner. Data primer diperoleh melalui wawancara. Data sekunder diperoleh dari rekam medis puskesmas. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan rumus statistik Chi-Square dengan derajat kemaknaan α= 0,05 dan penentuan Odds Ratio. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian AKDR yang meliputi lama pemakaian AKDR (p = 0,02, OR = 4,46). Tipe/ jenis AKDR (p = 1,00, OR = 2,024). Sedangkan umur pemakai AKDR keadaan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, melakukan aktifitas seksual pada usia muda, sedang menderita traktus genitalis lain (terutama Chlamidya dan Neisseria Gonorrhoneae) dan partner seks lebih dari satu bukan merupakan parancu dalam menilai hubungan pemakaian AKDR dengan penyakit radang pelvis. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan kepada Puskesmas Kedungmundu Semarang hendaknya dapat membuat program-program terkait upaya meminimalisir potensi penyakit radang pelvis pada akseptor AKDR di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang, bagi masyarakat pada umumnya dan ibu-ibu pada khususnya hendaknya ikut serta dalam programprogram pemerintah, memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi fisik agar komplikasi dan efek samping dari alat kontrasepsi dapat diminimalisir dan untuk penelitian selanjutnya, dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dan diharapkan mengambil populasi yang lebih luas agar diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor penyebab penyakit radang pelvis.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pemakaian Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) , Penyakit radang pelvis
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 27 Apr 2011 13:35
Last Modified: 25 Apr 2015 04:36
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/1916

Actions (login required)

View Item View Item