YESI OKTA FIADESARI , 3101407042 (2013) PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DRAMA DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA PADA KELAS VII SEMESTER II DI SMP NEGERI 2 TEGOWANU TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DRAMA DAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA POKOK BAHASAN KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA PADA KELAS VII SEMESTER II DI SMP NEGERI 2 TEGOWANU TAHUN PELAJARAN 2011/2012) - Published Version Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembaharuan dalam bidang pendidikan harus selalu dikalukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa. Salah satu usaha untuk mempengaruhi dunia pendidikan adalah dengan menciptakan iklim pembelajaran yang mengaktifkan siswa yaitu dengan menggunakan cara-cara mengajar tidak kovensional lagi. Di dalam pembelajaran sejarah guru yang selalu monoton dalam menyampaikan materi pelajaran akan membuat peserta didik kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya metode pembelajaran baru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran drama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana prestasi belajar siswa yaang diajar dengan metode pembelajaran drama, (2) Bagaimana prestasi belajar siswa yang tidak diajar dengan metode pembelajaran drama, dan (3) adalah perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan metode pembelajaran drama dengan yang tidak diajar dengan metode pembelajaran tersebut?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui apakah penggunaan metode drama dalam pembelajaran sejarah terhadap hasil belajar siswa pokok bahasan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia pada kelas VII semester I SMP Negeri 2 Tegowanu tahun pelajaran 2011/2012 efektif, (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran drama dengan siswa yang menggunakan metode konvensional pada pembelajaran sejarah sub pokok bahasan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia mampu meningkatkan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Tegowanu tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat ekspereimental, subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII D dan VII F Negri 2 Tegowanu kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 84 siswa. viii Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Hasil belajar sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tegowanu tahun ajaran 2011/2012 yang diajarkan dengan metode drama (kelas eksperimen) pada sub pokok bahasan Kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil nilai post test siswa yang berkisar antara 60.00 sampai 88.00, dengan nilai rata-rata 70.42. Dan hasil tersebut menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran drama pada sub pokok bahasan Kedatangan bangsa Eropa di Indonesia pada kelas VII SMP Negeri 2 Tegowanu tahun Ajaran 2011/2012 telah efektif, (2) Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran drama dan yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional pada sub pokok bahasan Kedatangan bangsa Eropa di Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tegowanu Tahun Ajaran 2011/2012. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada hasil perhitungan uji-t dan didapat hasil = 4.042 dengan dk = 82 pada taraf nyata = 5% dan = 1.99. karena lebih besar dari yaitu 4.042 > 1.99. Sehingga pada hipotesis alternatif yang menyatakan : “Pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode drama efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tegowanu Tahun Ajaran 2011/2012, dapat diterima. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan : (1) Penggunaan metode pembelajaran drama ini dapat diterapkan pada semua materi pelajaran karena memanfaatkan berbagai sumber belajar, seting belajar dan mediabelajar yang digunakan untuk mendukung pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, motivasi, dan hasil belajar siswa. (2) Guru sejarah diharapkan dapat menerapkan metode pembelajaran drama tidak hanya dalam mempelajari materi kebijakan-kebijakan masa kolonial saja tetapi pada materi lain yang memiliki karakteristik yang sama misalnya memanfaatkan berbagai sumber, setting belajar yang tidak selalu didalam kelas. (3) Untuk memaksimalkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam penerapan metode pembelajaran drama, guru hendaknya memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi kelas yang ada melalui penambahan media atau alat bantu yang bervariasi, penumbuhan minat belajar, serta lebih mendorong siswa untuk belajar dengan mengkonstruksikan pengetahuannya kemudian memberi makna dalam pengetahuan tersebut

Actions (login required)

View Item