ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA) TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI BATIK (Studi Kasus di Sentra Industri Batik Pesindon dan Kauman, Kota Pekalongan)


Emil Ady Putra, 7450407051 (2012) ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA) TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI BATIK (Studi Kasus di Sentra Industri Batik Pesindon dan Kauman, Kota Pekalongan). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA) TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI BATIK (Studi Kasus di Sentra Industri Batik Pesindon dan Kauman, Kota Pekalongan)]
Preview
PDF (ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI ASEAN-CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA) TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI BATIK (Studi Kasus di Sentra Industri Batik Pesindon dan Kauman, Kota Pekalongan)) - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), menyebabkan terjadi pengurangan bahkan penghapusan tarif bea masuk sehingga produk-produk impor khususnya produk dari Cina semakin mudah masuk ke pasar Indonesia dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini mengakibatkan terjadi perubahan nilai penjualan pada industri dalam negeri setelah diberlakukan ACFTA. Perubahan nilai penjualan akan mempengaruhi pula jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan nilai penjualan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja industri batik pada sentra Pesindon dan Kauman antara sebelum dengan setelah diberlakukannya ACFTA? Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perbedaan nilai penjualan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja industri batik pada sentra Pesindon dan Kauman antara sebelum dengan setelah diberlakukannya ACFTA. Populasi pada penelitian ini sebanyak 75 industri batik di sentra Pesindon dan Kauman. Ukuran sampelnya adalah 43 industri batik. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket yang dilengkapi dengan wawancara tentang nilai penjualan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja yang ditujukan kepada pemilik industri batik. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis dengan Paired Samples t Test. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa terdapat perbedaan nilai penjualan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja antara sebelum dengan setelah diberlakukan ACFTA, yaitu terjadi penurunan setelah diberlakukannya ACFTA dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan nilai penjualan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja yang signifikan antara sebelum dengan setelah ACFTA. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan nilai penjualan, jumlah produksi, dan jumlah tenaga kerja antara sebelum dengan setelah diberlakukannya ACFTA. Saran yang direkomendasikan adalah bagi pengelola industri batik yang mengalami penurunan penjualan (golongan A, B, dan C) perlu meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan kegiatan promosi baik melalui media online maupun pameran kerajinan dan memperluas daerah pemasaran. Pengelola industri batik sebaiknya membeli bahan baku secara bersama-sama agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Pengelola industri batik sebaiknya memberikan insentif kepada karyawan untuk merangsang peningkatan produktivitas.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Nilai Penjualan, Jumlah Produksi, Jumlah Tenaga Kerja.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1
Depositing User: Users 22789 not found.
Date Deposited: 04 Nov 2013 17:53
Last Modified: 04 Nov 2013 17:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18684

Actions (login required)

View Item View Item