IMPLEMENTASI “PROGRAM PEMBINAAN DUKUN BAYI” DALAM UPAYA PERTOLONGAN PERSALINAN SEHAT DI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Anggit Maryatun, 3401409041 (2013) IMPLEMENTASI “PROGRAM PEMBINAAN DUKUN BAYI” DALAM UPAYA PERTOLONGAN PERSALINAN SEHAT DI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (IMPLEMENTASI “PROGRAM PEMBINAAN DUKUN BAYI” DALAM UPAYA PERTOLONGAN PERSALINAN SEHAT DI KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA)
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2012 tertinggi se-Jateng dan tentu ini bukanlah peringkat yang dapat dibanggakan. Berkenaan dengan hal tersebut maka dirasa perlu untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan dukun bayi. Kerjasama dengan dukun bayi dapat diwujudkan dalam bentuk semacam pelatihan, kursus maupun pembinaan bagi dukun bayi. Bentuk kerjasama dengan dukun bayi di Puskesmas II Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara adalah dengan menyelenggarakan Program Pembinaan Dukun Bayi. Pembinaan tersebut dilakukan kepada para dukun bayi yang berasal dari beberapa desa yang tercakup dalam wilayah kerja Puskesmas II Susukan. Program Pembinaan Dukun Bayi merupakan salah satu strategi untuk menjalin kemitraan terutama antara bidan dan dukun bayi. Pembinaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan kualitas dukun bayi. Tingginya angka kematian ibu dan bayi di tingkat Kabupaten Banjarnegara justru tidak terjadi di Desa Panerusan Kulon dan Desa Pakikiran dimana kedua desa tersebut termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas II Susukan. Dukun bayi yan berasal dari Desa Panerusan Kulon dan Desa Pakikiran telah menjalin kerjasama dengan bidan serta mengikuti Program Pembinaan Dukun Bayi di Puskesmas II Susukan. Dua keadaan yang saling berlatarbelakang tersebut kemudian memunculkan pertanyaan apakah telah terjadi perubahan pola pikir dan perilaku dukun bayi setelah mengikuti Program Pembinaan Dukun Bayi sehingga derajat KIA di Desa Panerusan Kulon dan Desa Pakikiran meningkat dan apakah kemitraan antara bidan dan dukun bayi telah terjalin dengan baik sehingga tingkat kematian ibu dan bayi di kedua desa tersebut rendah. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui pelaksanaan Program Pembinaan Dukun Bayi di Puskesmas II Susukan, (2) mengetahui implementasi hasil pembinaan yang dilakukan oleh dukun bayi di Kecamatan Susukan, dan (3) mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dukun bayi dalam mengimplementasikan hasil pembinaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Panerusan Kulon dan Desa Pakikiran, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara. Subjek penelitian yang digunakan adalah dukun bayi yang telah bermitra dengan bidan, mengikuti Program Pembinaan Dukun Bayi serta belum atau tidak mengimplementasikan hasil pembinaan berjumlah 3 orang, sedangkan informan penelitian berjumlah 11 orang yang terdiri dari kepala puskesmas, bidan puskesmas, kepala desa, mantan kepala desa, bidan desa, pasien yang pernah ditangani oleh dukun bayi pada masa nifas, ibu yang bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan dukun bayi yang menolong persalinan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi data. Teknik analisis data mencakup empat hal meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Program Pembinaan Dukun Bayi di Puskesmas II Susukan dilaksanakan sebulan sekali tepatnya di aula puskesmas. Program Pembinaan Dukun Bayi tersebut melibatkan bidan puskesmas, bidan desa dan para dukun bayi yang berasal dari beberapa desa yang tercakup dalam wilayah kerja Puskesmas II Susukan. Bidan puskesmas dan bidan desa secara bergantian bertugas sebagai pembina dukun bayi. Materi pembinaan terkait dengan tiga periode penting meliputi kehamilan, persalinan dan nifas. Metode yang digunakan meliputi ceramah, tanya jawab, review dan diskusi. (2) Dukun bayi lagi menolong persalinan, melainkan hanya sebatas melakukan perawatan ibu dan bayi pada masa nifas. Penanganan ibu hamil, bersalin dan nifas saat ini cenderung telah dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti bidan dan dokter. (3) Kendala yang dihadapi oleh dukun bayi meliputi : (a) faktor usia dukun bayi yang sudah tua yaitu di atas 70 tahun (b) keterlibatan dukun bayi dalam penanganan tiga periode penting sangat terbatas, dan (c) kepercayaaan terhadap kebiasaan praktik tradisional yang dilakukan oleh dukun bayi. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini ditujukan terutama bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara untuk membuat suatu kebijakan dalam kegiatan pembinaan bagi dukun bayi maupun kegiatan lain yang sejenis dalam upaya peningkatan pengetahuan dan kualitas dukun bayi agar dukun bayi tetap dilibatkan dalam penanganan tiga periode penting meliputi kehamilan, persalinan dan nifas.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Implementasi Program Pembinaan Dukun Bayi, Persalinan Sehat, Dukun Bayi,Masyarakat Desa Panerusan Kulon dan Desa Pakikiran |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 01 Nov 2013 15:58 |
Last Modified: | 01 Nov 2013 15:58 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18558 |
Actions (login required)
View Item |