Fungsi dan Makna Simbolik “Ati Kebo Se’unduhan“ dalam Slametan Pernikahan Keluarga Keturunan Demang Aryareja, Desa Grantung, Kec. Karangmoncol, Kab. Purbalingga dapat terselesaikan.


Ade Yusuf Ferudyn, 3501408011 (2013) Fungsi dan Makna Simbolik “Ati Kebo Se’unduhan“ dalam Slametan Pernikahan Keluarga Keturunan Demang Aryareja, Desa Grantung, Kec. Karangmoncol, Kab. Purbalingga dapat terselesaikan. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Fungsi dan Makna Simbolik “Ati Kebo Se’unduhan“ dalam Slametan Pernikahan Keluarga Keturunan Demang Aryareja, Desa Grantung, Kec. Karangmoncol, Kab. Purbalingga dapat terselesaikan.]
Preview
PDF (Fungsi dan Makna Simbolik “Ati Kebo Se’unduhan“ dalam Slametan Pernikahan Keluarga Keturunan Demang Aryareja, Desa Grantung, Kec. Karangmoncol, Kab. Purbalingga dapat terselesaikan.)
Download (2MB) | Preview

Abstract

Di Desa Grantung, terdapat suatu slametan pernikahan yang dilakukan oleh keluarga keturunan Demang Grantung yang bernama Aryareja. Demang Aryareja merupakan salah satu demang yang pernah memimpin Kademangan Grantung pada masa Kerajaan Mataram Islam. Keluarga keturunan Demang Aryareja memiliki tradisi slametan pernikahan yang hanya dilakukan oleh keluarga keturunan Demang Aryareja yang berbeda dengan slametan pernikahan pada umumnya, yaitu adanya ati kebo se’unduhan. Ati kebo se’unduhan adalah hati kerbau, beserta jantung dan limpa yang merupakan syarat wajib dalam slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asal-usul dan fungsi dari slametan pernikahan keluarga Keturunan Demang Aryareja, serta makna simbolik dari ati kebo se’unduhan yang ada dalam slametan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian berada di wilayah Desa Grantung, Kec. Karangmoncol, Kab. Purbalingga. Subjek penelitian adalah keluarga keturunan Demang Aryareja, informan pembantu adalah masyarakat Desa grantung dan perangkat Desa Grantung. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Validitas data memakai teknik triangulasi. Analisis data memakai metode analisis data kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asal-usul adanya slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja ini berawal pada saat Demang Aryareja akan menikahkan putranya dengan putri dari Demang Bodas. Keluarga Demang Aryareja membawa sesrahan berupa beberapa ekor kambing. Pada saat itu, Demang Bodas telah menyembelih kerbau, namun Demang Aryareja beserta keluarga disuguhi daging kambing yang dibawa mereka sebagai sesrahan, sementara daging kerbau yang disembelih oleh keluarga Demang Bodas hanya disuguhkan untuk keluarga Demang Bodas saja. Demang Aryareja merasa sakit hati, lalu mengucap janji ataupun sumpah bahwa nanti keturunan-keturunan Demang Aryareja apabila perempuan harus mendapatkan ati kerbau se’unduhan, dan apabila laki-laki harus memberikan ati kerbau seunduhan. Slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja memiliki fungsi operasional, religi, sosial, dan psikologis bagi keluarga keturunan Demang Aryareja. Ati kebo se’unduhan dalam slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja memiliki makna sebagai simbol harapan dan do’a, simbol prestis atau kedudukan, dan simbol identitas dari keluarga keturunan Demang Aryareja. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat sebuah mitos dibalik asal-usul dari adanya slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja, apabila slametan tersebut tidak dilaksanakan oleh keturunan Demang Aryareja yang menikah, maka akan mendapatkan gangguan-gangguan gaib dari leluhurnya. Ati kebo seunduhan dalam slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja juga memiliki fungsi operasional sebagai penentu dapat dilaksanakan atau tidaknya rangkaian prosesi slametan pernikahan keluarga keturunan Demang Aryareja. Rangkaian pelaksanaan slametan ati kebo seunduhan yang dilakukan oleh keluarga keturunan Demang Aryareja memiliki makna filosofis yang terkandung dalam ati kebo seunduhan yang menjadi simbol dalam slametan tersebut. Makna filosofis yang terkandung dalam ati kebo seunduhan adalah harapan agar kedua mempelai yang telah menikah diberikan rasa sabar yang besar (disimbolkan dengan hati kerbau yang memang berukuran besar). Saran yang direkomendasikan dalam penelitian ini adalah bagi keturunan Demang Aryareja dan keturunan-keturunan Demang lainnya yang ada di Desa Grantung untuk menjaga dan melestarikan tradisi warisan para leluhur melalui acara perkumpulan keluarga yang diadakan secara periodik dapat digunakan sebagai media pelestarian dan pengenalan tradisi warisan dari para leluhur bagi para generasi penerus agar tetap lestari seiring waktu. Bagi Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan Pemerintah Desa Grantung serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Purbalingga agar memperhatikan, melindungi, dan memfasilitasi serta turut membantu melestarikan dan memperkenalkan situs-situs budaya di Desa Grantung dan sekitarnya yang begitu berharga agar tetap lestari dan dikenal di masyarakat luas dan dapat menjadikan Desa Grantung dan sekitarnya sebagai desa wisata budaya di masa mendatang.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Ati Kebo Se’unduhan, Demang Aryareja, Fungsi dan Makna Simbolik.
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 22790 not found.
Date Deposited: 31 Oct 2013 11:21
Last Modified: 31 Oct 2013 11:21
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18327

Actions (login required)

View Item View Item