MODEL PEMBERDAYAAN PETANI CABAI MELALUI PERBAIKAN RANTAI NILAI DISTRIBUSI (STUDI PETANI CABAI DI DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG)


Yossyia Khamdani, 7450406581 (2013) MODEL PEMBERDAYAAN PETANI CABAI MELALUI PERBAIKAN RANTAI NILAI DISTRIBUSI (STUDI PETANI CABAI DI DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of MODEL PEMBERDAYAAN PETANI CABAI MELALUI PERBAIKAN RANTAI NILAI DISTRIBUSI (STUDI PETANI CABAI DI DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG)]
Preview
PDF (MODEL PEMBERDAYAAN PETANI CABAI MELALUI PERBAIKAN RANTAI NILAI DISTRIBUSI (STUDI PETANI CABAI DI DESA CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG))
Download (1MB) | Preview

Abstract

Desa Candi Kecamatan Bandungan merupakan salah satu Kecamatan pemasok cabai untuk Kabupaten Semarang dan sekitarnya memiliki agroklimat yang sesuai untuk pengembangan berbagai macam komoditi pertanian didukung peluang pasar yang cukup luas Sehingga sangat cocok untuk pengembangan usaha pertanian. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pola distribusi cabai merah,Bagaimana nilai rantai distribusi cabai merah, serta kendala apa saja yang dihadapi petani dalam pendistribusian cabai merah.. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasi pola distribusi cabai merah, untuk mengetahui setiap nilai rantai distribusi, untuk mendesain pola distribusi alternatif cabai merah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jumlah anggota kelompok petani cabai di Desa Candi dengan luas lahan sebesar 150,3hektar yang terdiri dari sawah, tegalan dan pekarangan. Metode analis data mengunakan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan Analisis Margin Pemasaran. Dari hasil penelitian dari ketiga masalah diperoleh bahwa : (1) Pola distribusi usaha tani yang ada tumbuh secara alami sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pelakunya, pelaku yang ada dalam pola ini adalah petani, tengkulak, penggumpul, pedagang besar, pengecer, konsumen. (2) Nilai rantai distribusi cabai merah dalam pola yang tumbuh secara alami ini, seringkali menjadikan penetapan harga lebih dominan oleh pedagang, sehingga petani menerima harga sedikit lebih rendah dibandingkan harga pasar. (3) Beberapa kendala yang dihadapi dalam pendistribusian cabai merah adalah sulitnya merubah pola pikir masyarakat tentang usaha tani yang maju, hal ini dimanfaakan baik oleh para pelaku pasar (mata rantai distribusi) yang lebih menguasai informasi dan selalu mengikuti perkembangan dinamika pasar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan pola pemasaran konvensional yang dilakukan petani menyebabkan tingkat harga yang diterima oleh petani pada umumnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan harga yang diterima oleh pedagang. Saran yang dapat diberikan bagi petani memperpendek rantai pola distribusi, menigkatkan nilai tambah produk dan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) petani dan bagi pemerintah senantiasa memandu/ mendampingi petani dalam mendapat informasi pasar secara akurat, yang bias dijadikan pegangan petani dalam tawar-menawar, serta peningkatan transparansi pasar dapat bertindak sebagai pemicu berfungsinya suatu pasar, membaiknya persaingan dan meningkatnya adaptasi untuk memenuhi kebutuhan penawaran dan oportuniti pasar.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Model, Rantai Nilai Distribusi, Petani Cabai
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1
Depositing User: Users 22789 not found.
Date Deposited: 30 Oct 2013 17:02
Last Modified: 30 Oct 2013 17:02
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18198

Actions (login required)

View Item View Item