KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA TENTANG SUNAT PEREMPUAN (Studi Kasus di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus)


Indah Maulida, 3401409036 (2013) KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA TENTANG SUNAT PEREMPUAN (Studi Kasus di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA TENTANG SUNAT PEREMPUAN (Studi Kasus di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus)]
Preview
PDF (KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA TENTANG SUNAT PEREMPUAN (Studi Kasus di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus))
Download (1MB) | Preview

Abstract

Kebudayaan adalah suatu hasil karya yang diciptakan oleh masyarakat yang dapat dipelajari dan diwariskan kepada generasi selanjutnya secara turun-temurun. Kebudayaan dan masyarakat adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Salah contoh dari kebudayaan yang ada di masyarakat adalah tradisi sunat. Pengertian sunat secara umum yaitu pemotongan sebagian dari organ kelamin. Sunat ternyata tidak hanya dilaksanakan pada laki-laki saja tetapi juga pada perempuan. Salah satu daerah di Jawa yang melaksanakan sunat perempuan masyarakat Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog. Masyarakat Desa Karangmalang telah mengkonstruksikan jika sunat perempuan wajib untuk dilaksanakan seperti pada sunat laki-laki. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang sunat perempuan di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, (2) bagaimana proses sunat perempuan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, (3) mengapa masyarakat di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus masih mempertahankan tradisi sunat perempuan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang sunat perempuan di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, untuk mengetahui proses sunat perempuan yang dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus dan untuk mengetahui faktor-faktor tentang masih dipertahankannya tradisi sunat perempuan di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teori yang dipergunakan adalah teori solidaritas sosial. Lokasi penelitian berada di Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Subjek penelitian adalah masyarakat Desa Karangmalang yang menyunatkan anak perempuannya. Pengumpulan data memakai observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data memakai teknik triangulasi. Analisis data memakai metode analisis data kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulan sebagai berikut: (1) Latar belakang sunat perempuan adalah adanya keyakinan bahwa sunat perempuan adalah bagian ajaran agama yang harus dipatuhi, selain itu sunat perempuan juga dilatarbelakangi oleh adanya keyakinan bahwa sunat perempuan adalah tradisi leluhur yang harus dilestarikan, dan adanya kepercayaan “suker” perempuan menyimpan najis dan kotoran. (2) Sunat perempuan adalah sebuah tradisi yang ada di Desa Karangmalang tetapi tidak dianggap tradisi yang besar seperti sunat pada laki-laki, sehingga dalam pelaksanaannya dirayakan secara terbatas atau sederhana. Proses sunat perempuan berlangsung dalam 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap sesudah pelaksanaan sunat perempuan. Proses pelaksanaan sunat perempuan dilakukan oleh dukun ataupun bidan. Masyarakat memilih dukun karena didorong oleh faktor pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga masih menjalankan tradisi sunat seperti warisan leluhur, sedangkan masyarakat yang memilih bidan adalah masyarakat yang telah memiliki pendidikan lebih tinggi dan juga karena pengaruh pekerjaan mereka. (3) Faktor-faktor penyebab bertahannya sunat perempuan yaitu faktor kesakralan sunat perempuan, faktor kewajiban sosial untuk melaksanakan sunat perempuan dan faktor fungsional dari sunat perempuan (fungsi ketundukan pada pemuka agama, fungsi kesehatan dan fungsi sosial). Saran yang dapat penulis rekomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: bagi pemerintah sebaiknya perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tindakan sunat perempuan yang lebih benar dan melakukan evaluasi terkait dengan sunat perempuan secara berkelanjutan. Sedangkan bagi tenaga medis dalam membantu proses sunat perempuan sebaiknya mengikuti prosedur yang sesuai dengan standar kesehatan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Konstruksi Sosial Budaya, Sunat Perempuan, Solidaritas Sosial
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 22790 not found.
Date Deposited: 28 Oct 2013 16:01
Last Modified: 28 Oct 2013 16:01
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/18052

Actions (login required)

View Item View Item