EFEKTIVITAS MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi Proses Mediasi Pada Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Jawa Tengah)


Muhamad Hasan Muaziz, 8111409047 (2013) EFEKTIVITAS MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi Proses Mediasi Pada Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Jawa Tengah). Under Graduates thesis, Univarsitas Negeri Semarang.

[thumbnail of EFEKTIVITAS MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi Proses Mediasi Pada Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Jawa Tengah)]
Preview
PDF (EFEKTIVITAS MEDIASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi Proses Mediasi Pada Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Jawa Tengah))
Download (1MB) | Preview

Abstract

Perselisihan hubungan industrial yang terjadi antara pekerja dengan pengusaha maupun Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) memiliki dampak yang besar bagi para pihak yang berselisih. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial dapat dilakukan di Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Jawa Tengah. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana fungsi Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja (BP3TK) Jawa Tengah sebagai instansi penyelesaian perselisihan hubungan industrial? (2) Bagaimana efektivitas mediasi sebagai upaya penyelesaian perselisihan hubungan industrial di BP3TK?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis. Dengan teknik pengumpulan data yaitu: Observasi, Wawancara, dan Studi Pustaka. Informan yaitu, pihak BP3TK dan Advokad atau Konsultan Perburuhan, responden yaitu pekerja yang pernah melakukan penyelesaian perselisihan di BP3TK. Fungsi BP3TK telah dijalankan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, hal ini dapat dilihat dari adanya Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan Laporan Kinerja. Mediasi yang dilakukan di BP3TK dapat berjalan efektif dalam menyelesaikan Perselisihan Hubungan Industrial, hal ini terbukti dari 50 perkara yag diselesaikan dengan menggunakan mediasi, 35 perkara diantaranya dapat diselesaikan dengan Persetujuan Bersama (PB), atau 70% perselisihan yang diselesaikan dengan menggunakan mediasi berhasil dengan adanya Persetujuan Bersama (PB). Sedangkan 5 perkara atau 10% masih dalam proses, dan 10 perkara lagi atau 20% berakhir dengan anjuran. Dalam perencanaan kerja tahunan BP3TK melakukan koordinasi kepada seluruh jajaran serta seksi-seksi yang ada di BP3TK, hal ini dilakukan agar dapat mengetahui kekurangan-kekurangan serta hal-hal apa saja yang nantinya harus diperbaiki ataupun ditingkatkan pada tahun berikutnya sehingga BP3TK dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal bagi para pihak yang berselisih. Penulis menyarankan: (1) Perlu terdapat Konsiliator dan Arbiter pada BP3TK, hal ini agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat, selain itu juga sesuai dengan aturan yang ada pada perundang-undangan (UU No.2 Th 2004) yang memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih dalam menggunakan cara penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang akan digunakan dalam perkaranya. (2) Sebaiknya dalam melakukan mediasi para pihak saling menghargai kepentingan bersama, karena kelancaran jalanya proses mediasi tidak hanya ditentukan oleh kecakapan mediator saja, melainkan kesadaran para pihak juga sangat berpengaruh pada keberhasilan proses mediasi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Efektivitas, Mediasi, Perselisihan Hubungan Industrial
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
K Law > K Law (General)
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Users 22789 not found.
Date Deposited: 29 Oct 2013 10:07
Last Modified: 29 Oct 2013 10:07
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17978

Actions (login required)

View Item View Item