INTERAKSI SOSIAL ANTARA SISWA MUSLIM DENGAN SISWA NON MUSLIM DI SMA KATOLIK YOS SOEDARSO PATI
Anggun Kusumawardhani, 3401409024 (2013) INTERAKSI SOSIAL ANTARA SISWA MUSLIM DENGAN SISWA NON MUSLIM DI SMA KATOLIK YOS SOEDARSO PATI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (INTERAKSI SOSIAL ANTARA SISWA MUSLIM DENGAN SISWA NON MUSLIM DI SMA KATOLIK YOS SOEDARSO PATI)
Download (630kB) | Preview |
Abstract
SMA Katolik Yos Soedarso Pati merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Kanisius Semarang. Siswa di sekolah tersebut terdiri dari siswa yang beragama Katolik, Kristen, Budha dan Islam. Jumlah siswa non muslim (Kristen, Katolik dan Budha) lebih banyak daripada siswa muslim. Siswa muslim dan siswa non muslim saling berinteraksi di lingkungan sekolah. Tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan yaitu (1) bagaimana bentuk interaksi siswa muslim dengan siswa non muslim di lingkungan SMA Katolik Yos Soedarso Pati, (2) apa faktor yang memengaruhi interaksi siswa muslim dengan siswa non muslim di lingkungan SMA Katolik Yos Soedarso Pati dan (3) apa hambatan interaksi siswa muslim dengan siswa non muslim di lingkungan SMA Katolik Yos Soedarso Pati dan bagaimana upaya mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini yaitu SMA Katolik Yos Soedarso Pati. Subjek penelitian yaitu siswa muslim dan siswa non muslim sedangkan informan penelitian terdiri dua guru mata pelajaran dan satu staf TU (tata usaha) SMA Katolik Yos Soedarso Pati. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan yaitu teknik triangulasi data. Analisis data mencakup 3 hal yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bentuk interaksi yang terjalin antara siswa muslim dengan siswa non muslim yaitu diskusi, rapat rutin dalam organisasi, persaingan dalam hal akademik dan pertikaian antar siswa baik dalam hal mata pelajaran maupun di luar mata pelajaran, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi siswa muslim dan siswa non muslim yaitu adanya pemberian mata pelajaran religiositas, adanya aturan sekolah yang mewajibkan siswa mengikuti kegiatan halal bi halal, serta adanya tujuan pribadi dari masingmasing siswa, (3) hambatan dalam interaksi antara siswa muslim dan siswa non muslim yaitu adanya perbedaan sikap siswa seperti perbedaan sikap siswa muslim dan siswa non muslim dalam kegiatan kerja kelompok, sifat pemalu atau sulit bergaul dan adanya konflik antar siswa. Upaya untuk mengatasi hambatanhambatan tersebut yaitu dengan membuat peraturan dan sanksi bagi siswa yang terlibat dalam kegiatan kerja kelompok, mengajak siswa yang sulit bergaul untuk melakukan kegiatan bersama, dan melibatkan peran guru sebagai penengah konflik. Hasil temuan di lapangan yang telah dipaparkan menunjukkan kesesuain dengan asumsi teori aksi dari Talcott Parsons yang menjelaskan bahwa dalam bertindak, manusia juga menggunakan cara, teknik, prosedur, metode serta perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk menyelesaikan tugas kelompok, membahas masalah organisasi, menjatuhkan nilai teman, memperkuat solidaritas di antara siswa serta untuk menyelesaikan konflik, siswa muslim dan siswa non muslim mempunyai cara-cara tertentu yang dianggap tepat. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: (1) bentuk interaksi antar siswa di sekolah terbagi menjadi bentuk asosiatif dan disasosiatif, (2) faktor yang mempengaruhi siswa muslim dan siswa non muslim berinteraksi berasal dari keinginan pribadi dan arahan dari guru, (3) hambatan siswa muslim dengan siswa non muslim dalam berinteraksi tidak disebabkan faktor perbedaan agama melainkan perbedaan sikap dan sifat individu. Upaya untuk mengatasi hambatan interaksi antara siswa muslim dan siswa non muslim dilakukan oleh siswa dan guru. Saran yang yang diajukan dalam penelitian ini yaitu (1) bagi pihak SMA Katolik Yos Soedarso Pati, hendaknya dapat melaksanakan kegiatan yang dapat menambah pengetahuan siswa tentang keberagaman seperti, mengadakan seminar yang bertemakan keberagaman di sekolah. Guru di sekolah tersebut hendaknya dapat meningkatkan kerja sama antar siswa melalui model pembelajaran yang inovatif di dalam kelas. (2) bagi siswa agar menjalin kerja sama dalam berbagai kegiatan dengan siswa yang seagama maupun yang berbeda agama melalui kegiatan-kegiatan yang sudah disediakan oleh sekolah. Siswa juga sebaiknya tidak bersenda-gurau yang berlebihan dalam wujud perkataan yang dianggap kurang sopan, agar tidak menyinggung perasaan teman yang lain dan menimbulkan pertentangan atau konflik antar siswa.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Interaksi Sosial, Siswa, Muslim, Non Muslim, SMA Katolik Yos Soedarso Pati |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1 |
Depositing User: | Users 22790 not found. |
Date Deposited: | 22 May 2014 10:59 |
Last Modified: | 22 May 2014 10:59 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17914 |
Actions (login required)
View Item |