RELASI KERJA MANDOR DAN BURUH PEMETIK TEH DI PERKEBUNAN TEH KALIGUA (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun Kaligua Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes)


Tia Sajida, 3401409016 (2013) RELASI KERJA MANDOR DAN BURUH PEMETIK TEH DI PERKEBUNAN TEH KALIGUA (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun Kaligua Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of RELASI KERJA MANDOR DAN BURUH PEMETIK TEH DI PERKEBUNAN TEH KALIGUA (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun Kaligua Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes)]
Preview
PDF (RELASI KERJA MANDOR DAN BURUH PEMETIK TEH DI PERKEBUNAN TEH KALIGUA (Studi Kasus PT. Perkebunan Nusantara IX Persero Kebun Kaligua Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes))
Download (1MB) | Preview

Abstract

Perkebunan Teh Kaligua merupakan sub sektor pertanian yang berada di bawah naungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menyerap tenaga kerja paling banyak, khususnya tenaga kerja dalam bidang pemanenan atau pemetikan pucuk teh yang merupakan faktor terpenting dalam Perkebunan teh, terdiri dari mandor dan buruh pemetik teh. Dalam bidang pemetikan terdapat relasi kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik, lalu bagaimana gambaran relasi kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik, serta bagaimana konsekuensi yang dihasilkan dari adanya relasi kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik. tujuan dari penelitian ini: (1) Mengetahui Bagaiamana relasi kerja dan posisi buruh yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik teh yang ada di Perkebunan Teh Kaligua, (2) Mengetahui Bagaimana konsekuensi dari relasi kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik teh yang ada di Perkebunan Teh Kaligua. Metode yang digunakana adalah kualitatif. Teori yang dipergunakan adalah teori kesadarn kelas semu, penulis menggunakan teori kesadarn kelas semu untuk menganalisis lebih mendalam mengenai relasi kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik teh. Lokasi penelitian ini adalah di Perkebunan Teh Kaligua, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Subjek dalam penelitian ini adalah para mandor dan buruh pemetik teh yang merupakan pelaku utama dalam relasi kerja yang terjalin di Perkebunan Kaligua. Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang juga bekerja di Perkebunan Kaligua yang memiliki informasi pendukung untuk menguatkan data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hubungan kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik teh merupakan hubungan kerja yang asimetris atau hubungan yang tidak seimbang. Hubungna kerja yang asimetris (tidak seimbang) itu dapat dilihat dari pola kerja mandor yang lebih ringan dibandingkan dengan pola kerja buruh, akan tetapi upah yang diperoleh mandor justru lebih besar dibandingkan dengan upah yang diterima oleh buruh pemetik teh, selain itu hubungan asimetris antara mandor dan buruh pemetik teh dapat dilihat dari perlakuan mandor yang membeda-bedakan atau bersikap tidak adil terhadap buruh yang sudah tua dengan buruh pemetik yang masih muda, (2) Hubungan kerja yang asimetris antara mandor dan buruh pemetik teh menimbulkan suatu ketidak adilan bagi buruh pemetik teh, ketidakadilan yang diterima buruh pemetik menciptakan sebuah kesasadaran kelas semu pada buruh pemetik teh, artinya buruh pemetik menyadari bahwa keadaan ekonomi yang sulit dan keterbatasana keahlian hidup yang dimiliki, membuat buruh pemetik teh tetap bertahan menjadi seorang buruh pemetik teh yang berada dalam suatu relasi kerja yang asimetris yang terjalin dengan mandor. Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Relasi kerja yang terjalin antara mandor dan buruh pemetik teh di Perekbunan Kaligua merupakan hubungan kerja yang asimetris yang menempatkan buruh pada faktor produksi yang paling rendah, relasi kerja yang asimetris membuat mandor leluasa membuat syrat-syarat kerja atau peraturan-peraturan kerja yang tidak seimbang antara mandor dan buruh pemetik teh. (2) Tumbuhnya dominasi mandor dan kesadaran kelas yang semu dalam diri buruh pemetik, membuat buruh mau tidak mau tetap bertahan menjadi buruh pemetik teh dengan upah yang rendah dan resiko kerja yang berat. Saran yang yang diajukan dalam penelitian ini adalah penulis menyampaikan pada saat penyerahan laporan hasil penelitian ini kepada pihak Perkebunan Kaligua bahwa Perusahaan dapat membuat sebuah tim atau kelompok yang berfungsi untuk mengawasi kinerja mandor dan buruh pemetik teh untuk menciptakan relasi kerja yang bersifat saling menguntungkan bagi mandor dan juga buruh pemetik teh.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Mandor, Buruh Pemetik Teh, Relasi Kerja
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 22790 not found.
Date Deposited: 22 May 2014 11:00
Last Modified: 22 May 2014 11:00
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17902

Actions (login required)

View Item View Item