PENINGKATAN KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS MENGGUNAKAN ARANG AMPAS TEBU TERAKTIVASI DAN PENETRALAN DENGAN NaHSO3


AGUS TRIYANTO, 4350406518 (2013) PENINGKATAN KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS MENGGUNAKAN ARANG AMPAS TEBU TERAKTIVASI DAN PENETRALAN DENGAN NaHSO3. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PENINGKATAN KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS MENGGUNAKAN ARANG AMPAS TEBU TERAKTIVASI DAN PENETRALAN DENGAN NaHSO3]
Preview
PDF (PENINGKATAN KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS MENGGUNAKAN ARANG AMPAS TEBU TERAKTIVASI DAN PENETRALAN DENGAN NaHSO3)
Download (885kB) | Preview

Abstract

Minyak goreng yang telah digunakan untuk menggoreng akan mengalami kerusakan, karena adanya proses hidrolisis, polimerisasi dan oksidasi yang menghasilkan senyawa-senyawa alkohol, asam-asam lemak bebas, peroksida, aldehid dan keton. Adanya senyawa ini menyebabkan rupa bahan yang kurang menarik dan cita rasa yang tidak enak, serta kerusakan sebagian vitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalam minyak. Kerusakan minyak ini apabila dikonsumsi akan dapat menyebabkan diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, kanker dan menurunnya nilai cerna lemak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas arang ampas tebu yang diaktivkan dengan larutan asam sulfat (H2SO4) dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas minyak goreng bekas. Penelitian ini menggunakan minyak goreng bekas sebagai sampel. Minyak goreng bekas dipucatkan dengan arang ampas tebu yang telah diaktivasi secara kimia yaitu pengaktivan dengan larutan asam sulfat (H2SO4). Penelitian dilakukan dengan variasi konsentrasi H2SO4 0,5; 1; 1,5 ; 2; dan 2,5M sebagai aktivator arang ampas tebu dan variasi perlakuan waktu 20; 30; 40; 50; 60 dan 70 menit sebelum pemucatan minyak goreng bekas, serta penambahan NaHSO3 sebagai penetralan dengan variasi konsentrasi 0; 1,5; 2; 2,5; dan 3%. Parameter yang ditentukan adalah bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan iod, warna dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum didapatkan pada konsentrasi aktivator H2SO4 1,5M dengan waktu kontak maksimal minyak 60 menit, dengan massa arang aktif 1 gram. Dimana mampu menurunkan angka asam dari 0,6994 menjadi 0,3952 mg KOH/g, angka peroksida dari dari 12,2187 menjadi 6,4295 meq/Kg, meningkatkan angka iod dari 19,5275 menjadi 25,225 meq/kg minyak. Kondisi optimum adsorbsi air adalah pada konsentrasi aktivator H2SO4 1,5M dimana mampu menurunkan kadar air dari 0,2054 menjadi 0,0986. Dari hasil penelitian dapat simpulkan bahwa penggunaan arang ampas tebu yang diaktivasi dengan H2SO4 untuk meningkatkan kualitas minyak goreng bekas kurang efektif karena tidak dapat memenuhi standar mutu minyak goreng menurut SNI.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Ampas tebu, pemucatan, minyak goreng bekas, NaHSO3
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: Users 22794 not found.
Date Deposited: 22 May 2014 11:48
Last Modified: 22 May 2014 11:48
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17761

Actions (login required)

View Item View Item