POLA PENDIDIKAN ANAK USIA 6-12 TAHUN YANG DITINGGAL MERANTAU ORANG TUA (Kasus di Dukuh Ketengahan Desa Lebaksiu Kidul Kec. Lebaksiu Kab. Tegal)
Neza Irma Nurbahria Rizqi , 1201408036 (2013) POLA PENDIDIKAN ANAK USIA 6-12 TAHUN YANG DITINGGAL MERANTAU ORANG TUA (Kasus di Dukuh Ketengahan Desa Lebaksiu Kidul Kec. Lebaksiu Kab. Tegal). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (POLA PENDIDIKAN ANAK USIA 6-12 TAHUN YANG DITINGGAL MERANTAU ORANG TUA (Kasus di Dukuh Ketengahan Desa Lebaksiu Kidul Kec. Lebaksiu Kab. Tegal))
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Orang tua menjadi pelaku utama dan pertama dalam mendidik dan mengasuh anak dalam lembaga pendidikan informal yaitu keluarga, tapi bagaimana jika orang tua pergi bekerja merantau ke luar kota. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mendeskripsikan pola pendidikan anak usia 6-12 tahun yang ditinggal merantau orang tua di Dukuh Ketengahan Desa Lebaksiu Kidul Kec. Lebaksiu Kab. Tegal, (b) Mendeskripsikan perkembangan sosial emosional anak usia 6-12 tahun dari orang tua yang merantau. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di Dukuh Ketengahan Desa Lebaksiu Kidul Kec. Lebaksiu Kab. Tegal. Subjek penelitian ini terdiri dari enam subjek yaitu tiga orang ibu yang ditinggal suami merantau dan tiga orang wali yang dipercaya untuk mengasuh anak. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini yaitu melalui triangulasi. Teknik analisis data penelitian ini mencakup reduksi data, penyajian data, dan verivikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek menggunakan tiga pola pendidikan atau asuh yaitu (a) pola permisif, (b) pola otoriter, dan (c) pola demokrasi. Namun baik pengasuh maupun ibu kandung cenderung menggunakan pola asuh permisif. Pemilihan pola asuh tersebut disebabkan oleh faktor pendidikan ibu asuh, ekonomi keluarga, dan pekerjaan orang tua. Anak berpola asuh permisif kurang bisa bersosialisasi baik cenderung mempunyai sifat mendominasi tidak mau kalah sedangkan pola otoriter cenderung pendiam hanya mengikuti saja, keduanya terbukti mempunyai dampak yang kurang baik terhadap sosial emosional anak. Berbeda dengan pola asuh demokrasi yang mempunyai dampak baik untuk perkembangan sosial emosional, anak menjadi mempunyai teman banyak karena pintar menempatkan diri di lingkungan sosial. Berdasarkan hasil penelitian, saran diberikan sebagai berikut: (a) diharapkan orang tua meskipun bekerja jauh harus tetap mempunyai waktu yang cukup untuk anak, minimal mampu membagi waktu dengan baik untuk memantau kegiatan anak setiap harinya meskipun dengan jarak yang jauh. Dengan seperti itu anak merasa disayang, diperhatikan, dan merasa berarti, dan (b) bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk landasan atau bahkan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pola Pendidikan, Perkembangan Sosial Emosional Anak. |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah, S1 |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah (S1) |
Depositing User: | Users 22833 not found. |
Date Deposited: | 04 Oct 2013 12:08 |
Last Modified: | 04 Oct 2013 12:08 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17159 |
Actions (login required)
View Item |