PENYAKIT METABOLIK DAN TRAUMA LUTUT SEBAGAI FAKTOR RISIKO OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA
Widya Hary Cahyati, Widya PENYAKIT METABOLIK DAN TRAUMA LUTUT SEBAGAI FAKTOR RISIKO OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA. In: KONGRES DAN SEMINAR NASIONAL EPIDEMIOLOGI SOSIAL DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN PRIMER, 6 – 8 November 2012, Surakarta.
Preview |
PDF (KONGRES DAN SEMINAR NASIONAL EPIDEMIOLOGI SOSIAL DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN PRIMER)
- Published Version
Download (11MB) | Preview |
Abstract
Data dari World Health Organization, di Indonesia tercatat 8,1% penduduk mengalami gangguan OA dari total penduduk. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyakit metabolic dan trauma lutut dalam kejadian osteoarthritis lutut pada lansia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian analitik, dengan rancangan penelitian case control. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah pasien lansia yang menderita osteoartritis lutut yang berjumlah 573 orang. Data pasien diperoleh dari rekam medis RS. Orthropedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta dari bulan Januari-Juli 2012 yang memenuhi kriteria inklusi berumur ≥ 55 tahun, pasien rawat inap atau rawat jalan, tinggal di luar Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karang Anyar, bersedia menjadi responden. Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah pasien lansia yang mengalami fraktur pada kaki tetapi tidak menderita osteoartritis lutut yang sudah dipertegas dari data rekam medis pasien yang berjumlah 234. Pengambilan sampel dalam penel itian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada kelompok kasus sebagian besar mengalami penyakit metabolik sebanyak 57,1%, sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar tidak mengalami penyakit metabolik yaitu sebanyak 77,6%. Dari hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,0001 (< α 0,05), yang berarti ada hubungan antara penyakit metabolik dengan kejadian osteoarthritis lutut pada lansia. Perhitungan risk estimate didapatkan OR=4,606 (OR>1) dengan CI=1,915-11,080, yang berarti lansia yang memiliki penyakit metabolik memiliki risiko 4,606 kali untuk terkena osteoartritis lutut dibandingkan dengan yang tidak menderita penyakit metabolik. Sebagian besar responden pada kelompok kasus dan kelompok kontrol tidak mengalami trauma lutut yaitu sebanyak 75,5%. Dari hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,005 (< α 0,05), yang berarti ada hubungan antara trauma lutut dengan kejadian osteoarthritis lutut pada lansia. Perhitungan risk estimate didapatkan OR=4,161 (OR>1) dengan CI=1,481-11,690, hal ini berarti lansia yang pernah mengalami trauma lutut memiliki risiko 4,161 kali untuk terkena osteoartritis lutut dibandingkan dengan yang tidak pernah mengalami trauma lutut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penyakit metabolik dan trauma lutut dengan kejadian osteoartritis lutut pada lansia.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Additional Information: | ISBN : 978-602-19378-3-9 |
Uncontrolled Keywords: | penyakit metabolik, trauma lutut, osteoartritis |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1 |
Depositing User: | Repository Universitas Negeri Semarang |
Date Deposited: | 13 Aug 2013 16:11 |
Last Modified: | 13 Aug 2013 16:11 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/17031 |
Actions (login required)
View Item |