PENGELOLAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN VOKASIONAL (VOCATIONAL SKILL) DI SMPN 13 KOTA MAGELANG


SAHID, 1103504057 (2008) PENGELOLAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN VOKASIONAL (VOCATIONAL SKILL) DI SMPN 13 KOTA MAGELANG. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PENGELOLAAN PENDIDIKAN  KECAKAPAN VOKASIONAL (VOCATIONAL SKILL) DI SMPN 13 KOTA MAGELANG]
Preview
PDF (PENGELOLAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN VOKASIONAL (VOCATIONAL SKILL) DI SMPN 13 KOTA MAGELANG) - Published Version
Download (488kB) | Preview

Abstract

Manajemen harus ada disetiap organisasi. Penerapan Pendidikan Kecakapan Vokasional memerlukan manajemen. Manajeman yang baik dibutuhkan untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Kepala Sekolah sebagai top manajer di sekolah, terutama dalam manarapkan program baru seperti Pendidikan Kecakapan Vokasional membutuhkan kecakapan Kepala Sekolah melaksanakan manajemen yang baik. Kepala Sekolah harus mampu mengelola Pendidikan Kecakapan Vokasional, keberhasilan di sini kunci utama adalah faktor Kepala Sekolah. Penelitian ini bertujuan memberi gambaran secara nyata tentang manajemen Pendidikan Kecakapan Vokasional yang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Fokus penelitian ini adalah: (1) Perencanaan (planning) Pendidikan Kecakapan Vokasional yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, (2) pengorganisasian (organizing) Pendidikan Kecapan Vokasional yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, (3) pengerakan (actuating) Pendidikan Kecakapan Vokasional yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan (4) Pengawasan (controlling) Pendidikan Kecakapan Vokasional yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Penelitian dilaksanakan di SMPN 13 Magelang, dengan pertimbangan sekolah tersebut berhasil dalam pengelolaan Pendidikan Kecakapan Vokasional. Penelitian mengunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Teknik pengambilan data menggunakan: (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi Dari analisis data diperoleh temuan-temuan penelitian sebagai berikut: (1) Perencanaan (planning) antara lain (a) materi yang dilaksanakan ketrampilan aneka macam souvenir fiberglass,(b) alasannya bahan mudah didapat.cara mudah ketrampilan disenangi siswa,(c) diikuti 36 peserta dengan bimbingan team work dan tenaga ahli fiberglass,(d) lokasi program di SMPN 13 Magelang, (e) pelasanaan pada tahun pelajaran 2005/2006. (2) Pengorganisasian (organizing) antara lain: (a) Forcasting dengan mencari konsultan ahli fiberglass, (b) Objektive sesuai tujuan PKH adalah agar siswa SMPN 13 Magelang mampu,sanggup dan terampil menjaga kelangsungan hidupnya.(c) Budgeting dari program BBE, (3) Penggerakkan (actuating) antara lain: (a) Direkting, Kepala Sekolah selalu memberi bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung, (b) Coordinating,dengan dibentuknya teamwork sehingga pembagian wewenang dan tanggung jawab jelas, (c) Decision, kompromi merupakan penyelesaian permasalahan yang muncul, (4) Pengawasan (controlling) antara lain: (a) standar baku yakni kecakapan personal,kecakapan sosian dan kecakapan hidup spesifik, (b) evaluasi dilakukan dengan membandingkan capaian konerja sis dengan standar baku yang telah ditetapkan, hasilnya ternyata rata-rata baik dari semua segi/aspek. (c) tindak lanjut produk siswa dijual oleh sisiwa sendiri dengan mengembangkan ketrampilan komunikasi, (d) perbaikan dilakukan kepada siswa yang belum paham serta perngayaan diberikan kepada siswa yang memiliki kreatif tinggi. Dari temuan-temuan maka simpulan penelitian ini bahwa dalam penerapan PKH di sekolah perlu adanya pengelolaan yang profesional dengan tahap-tahap menejemen (1) planning (2) organizing, (3) actuating dan (4) controlling Saran penelitian antara lain: (1) Saran bagi sekolah: (a) Guru dalam melaksanaan PKH di sekolah hendaknya kreatif dan inovatif agar siswa termotivasi,(b) Komite hendaknya mendukung program PKH di sekolah, (c) Kepala Sekolah dalam memanajemen PKH di sekolah harus melaksanakan prinsip manajemen yang matang, sehingga tidak membebani guru,(d) Siswa dalam mengikuti PKH di sekolah hendaknya sungguh-sungguh karena PKH membekali ketrampilan hidup (2) Saran untuk Pembuat Kebijakan Pendidikan: (a) Pendidikan Kecakapan Hidup di sekolah menengah perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah (mendirikan ST Sekolah Teknik setingkat SMP), (b) Perlu adanya alokasi dana khusus untuk penyelenggaraan PKH di sekolah

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Manejemen, Kepala Sekolah, Kecakapan Vokasional
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Fakultas: Pasca Sarjana > Manajemen Pendidikan, S2
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 28 May 2013 09:10
Last Modified: 28 May 2013 09:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16897

Actions (login required)

View Item View Item