Pengembangan Pembelajaran Senam Lantai Guling belakang Melalui Metode Kombinasi, Kelentukan dan Umpan Balik Pengetahuan Hasil Murid Putra SMP Pax Christi Manado


Jacob Joppy Terry, , 6301604001 (2008) Pengembangan Pembelajaran Senam Lantai Guling belakang Melalui Metode Kombinasi, Kelentukan dan Umpan Balik Pengetahuan Hasil Murid Putra SMP Pax Christi Manado. PhD thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengembangan Pembelajaran Senam Lantai Guling belakang Melalui Metode Kombinasi, Kelentukan dan Umpan Balik Pengetahuan Hasil Murid Putra SMP Pax Christi Manado]
Preview
PDF (Pengembangan Pembelajaran Senam Lantai Guling belakang Melalui Metode Kombinasi, Kelentukan dan Umpan Balik Pengetahuan Hasil Murid Putra SMP Pax Christi Manado) - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Pendidikan jasmani sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan motorik yang dipelajari murid dalam keadaan bervariasi perlu dioptimalkan tanpa ragu-ragu, dengan memahami fungsi tubuh dalam berbagai gerak serta asas-asas pertumbuhan dan perkembangannya dapat dimanipulasi dengan merealisasikan berbagai konsep ilmu yang relevan ke arah perbaikan kualitas gerak sesuai tujuan yang dikehendaki. Memperbaiki proses belajar mengajar akan sulit jika tidak ditunjang dengan metode mengajar, pengembangan pola gerak dominan (PGD) diantaranya kelentukan, Juga umpan balik pengetahuan hasil yang tepat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan gerak murid karena waktu yang sangat relatif singkat dalam setiap kali pertemuan. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa guru-guru pendidikan jasmani kurang berusaha melibatkan pola-pola gerak dominan yang dianalisis sebagai prasyarat membangun keutuhan belajar senam sesuai tuntutan dan kebutuhan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen lapangan dengan menggunakan disain faktorial 2x2x2. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu : 1) Mengukur kelentukan dengan menggunakan instrumen sit and reach test, validitas 0,92 menurut Johnson and Melson (1979) dalam Frank M. Verducci (1980 : 257) dan reliabilitas 0,992; 2) Instrumen instruksional guling belakang 7 tahap; 3) Instrumen instruksional guling belakang 4 tahap; 4) Instrumen instruksional umpan balik singkat; 5) Instrumen instruksional umpan balik rinci; 6) Program pengajaran; 7) Mengukur guling belakang, menggunakan tes buatan sendiri dengan metode Wherry Doolittle. Instrumen 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 mengacu pada kurikulum, dokumen-dokumen yang konseptual, aturan-aturan dan prosedur penyajian materi dalam proses belajar mengajar di SLTP adalah bahan tersedia menurut Kerlinger (2000 : 823-827) adalah valid. Hasil penelitian dari 11 hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Ada perbedaan metode mengajar kombinasi 7 tahap dengan metode mengajar kombinasi 4 tahap. Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa F Scheffe 38,654 > Ft (3,96). 2. Ada perbedaan antara kelentukan dibawah rata-rata dan kelentukan diatas rata-rata; hasil uji Post Hoc menujukan bahwa F Scheffe 34,726 > Ft 3,96. 3. Ada perbedaan umpan balik pengetahuan hasil singkat dengan umpan balik pengetahuan hasil rinci. Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa hasil uji F Scheffe 166,954 > Ft 3,96. 4. Tidak terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi dengan kelentukan dalam meningkatkan hasil belajar ketrampilan guling belakang.F hitung 0,748 < Ft 3,96. 5. Tidak terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi dengan umpan balik pengetahuan hasil singkat dalam meningkatkan hasil belajar ketrampilan guling belakang. F hitung 1,684 < Ft 3,96. 6. Tidak terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi dengan umpan balik pengetahuan hasil rinci dalam meningkatkan hasil belajar ketrampilan guling belakang. F hitung 1,69 < Ft 3,96. 7. Terdapat interaksi antara metode mengajar kombinasi, kelentukan dan umpan balik hasil dalam meningkatkan hasil belajar ketrampilan guling belakang. F hitung 9,496 > Ft 3,96. 8. Metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dibandingkan dengan metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil rinci. Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa F Scheffe 53,933 > Ft 3,96. 9. Metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dibandingkan dengan metode mengajar kombinasi 7 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil rinci Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa F Scheffe 21,817 > Ft 4,301. 10. Metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda dibandingkan dengan metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan dibawah rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil rinci. Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa F Scheffe 57,209 > Ft 4,301. 11. Metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil singkat berbeda metode mengajar kombinasi 4 tahap dikombinasikan dengan kelentukan diatas rata-rata dan pemberian umpan balik pengetahuan hasil rinci. Hasil uji Post Hoc menunjukkan bahwa F Scheffe 51,624 > Ft 4,301.

Item Type: Thesis (PhD)
Uncontrolled Keywords: Metode kombinasi, kelentukan, umpan balik pengetahuan hasil, keterampilan guling belakang.
Subjects: O Sport > Education, Training, Research
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Olahraga S3
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 27 May 2013 03:11
Last Modified: 27 May 2013 03:11
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16865

Actions (login required)

View Item View Item