TRADISI SURAN DALAM MASYARAKAT JAWA ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA WILAYAH SURAKARTA DENGAN WONOSOBO


Nurshodiq, 1103506103 (2008) TRADISI SURAN DALAM MASYARAKAT JAWA ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA WILAYAH SURAKARTA DENGAN WONOSOBO. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of TRADISI SURAN DALAM MASYARAKAT JAWA ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA WILAYAH SURAKARTA DENGAN WONOSOBO]
Preview
PDF (TRADISI SURAN DALAM MASYARAKAT JAWA ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA WILAYAH SURAKARTA DENGAN WONOSOBO) - Published Version
Download (602kB) | Preview

Abstract

Suran merupakan adat kebiasaan dalam masyarakat Jawa untuk menyambut tahun baru sesuai dengan sistem penanggalan Jawa. Tradisi ini semula merupakan tradisi besar, kemudian menyebar di kalangan masyarakat biasa. Tesis ini mengupas tradisi Suran di pusat istana Surakarta dan dibandingkan dengan tradisi Suran di pedesaan, yakni Wonosobo. permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana perbedaan dan persamaan antara tradisi Suran di Istana Kesunanan Surakarta dan Pedesaan Wonosobo. Penelitian ini menggunakan penelitian dokumentasi dan penelitian lapangan. Penelitian dokumentasi ditujukan pada sumber-sumber dokumen mengenai upacara tradisi suran yang pernah di lakukan di Surakarta dan Wonosobo. penelitian lapangan ditujukan kepada informan yang mengetahui pelaksanaan upacara tradisi dan objek kegiatan upacara tradisi. Analisis data menggunakan analisis perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada persamaan dan perbedaan antara tradisi Suran di Surakarta dan Wonosobo. Persamaan terlihat pada essensi tradisi untuk menyambut datangnya tahun baru. Mereka sama-sama melakukan refleksi historis apa yang telah terjadi dengan maksud untuk perbaikan di masa yang akan datang. Perbedaan terlihat dalam hal media dan prosesi upacara. Media keraton menggunakan lingkung istana, terutama jalan-jalan yang mengitari Beteng istana dan simbol-simbol keramat raja, seperti pusaka, kerbau bule, dan semacamnya. Di Wonosobo media menggunakan lingkungan alam seperti gunung, sungai, dan danau. Prosesi juga berbeda. Di wilayah Surakarta keterlibatan masyarakat hanya sekedar pengikut pasif, sedangkan di Wonosobo banyak elemen masyarakat menjadi pengikut aktif, termasuk inisiator dan penyelenggara. Simpulan ayang dapat ditarik bahwa upacara tradisi Suran merupakan tradisi yang telah lama di laksanakan baik Surakarta maupun Wonosobo. Di Solo akar budaya Islam dan pra Islam cukup kental. Sementara itu di Wonosobo pengaruh pra Islam lebih dominan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Suran, Tradisi, Jawa, Penanggalan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Fakultas: Pasca Sarjana > Manajemen Pendidikan, S2
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 13 May 2013 03:32
Last Modified: 21 May 2013 03:07
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16739

Actions (login required)

View Item View Item