Peranan Ritual Manaqiban dalam Meningkatkan Solidaritas Sosial di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan


Nurul Khabibah , 3501408092 (2012) Peranan Ritual Manaqiban dalam Meningkatkan Solidaritas Sosial di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Peranan Ritual Manaqiban dalam Meningkatkan Solidaritas Sosial di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan] Microsoft Word (Peranan Ritual Manaqiban dalam Meningkatkan Solidaritas Sosial di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan) - Published Version
Download (35kB)

Abstract

Setiap masyarakat memiliki suatu kebudayaan tertentu yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu desa yang memiliki kegiatan ritual keagamaan yang diselenggarakan secara rutin. Setiap minggu dan bulannya terdapat beberapa ritual keagamaan yang dilakukan secara berkelompok di antaranya adalah manaqiban. Pelaksanaan ritual dengan cara berkelompok serta rutin dilaksanakan, menyebabkan seringnya masyarakat berkumpul sehingga ritual manaqiban ini dapat berperan sebagai penguat solidaritas sosial. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui profil sosial religi masyarakat, (2) Mengetahui proses pelaksanaan ritual manaqiban, (3) Mengetahui kelompok sosial manakah yang melaksanakan ritual manaqiban, dan (4) Mengetahui peranan ritual manaqiban dalam meningkatkan solidaritas sosial di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan mengambil kasus di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan cara mengikuti pelaksanaan ritual manaqiban untuk mengetahui interaksi sosial warga. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi mengenai proses pelaksanaan serta peranan ritual manaqiban dalam meningkatkan solidaritas masyarakat. Dokumentasi diperlukan untuk memberikan bukti adanya pengaruh ritual manaqiban dengan solidaritas masyarakat. Informan dalam penelitian ini adalah warga yang mengikuti atau yang menyelenggarakan ritual, serta tokoh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Masyarakat Desa Ngroto memiliki pola kehidupan keagamaan yang masih kental. Terdapat beberapa kegiatan ritual keagamaan yang rutin dilaksanakan secara berkelompok oleh masyarakat yaitu yasinan, shalawatan, mauludan, dan manaqiban. Dari beberapa ritual tersebut, manaqiban merupakan salah satu ritual yang sering diselenggarakan, karena isi dari ritual manaqiban sudah mencakup beberapa ritual yang ada. Desa ini memiliki makam yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat, yaitu makam Mbah Abdurrahman Ganjur dan Mbah Sirajudin yang rutin diziarahi dan diperingati atau khaul setiap tahun yang diisi dengan manaqiban yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan dari beberapa daerah lainnya. (2) Pelaksanaan ritual manaqiban biasanya dilakukan pada malam hari setelah salat magrib. Proses pelaksanaan manaqiban diawali dengan mengirimkan bacaan surat al-fatihah kepada tokoh-tokoh tertentu yang telah meninggal, dilanjutkan dengan membaca istighasah yang berintikan permohonan ampun kepada Allah SWT serta membaca surat yasin. Kemudian tujuh bab manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dibacakan oleh orang yang telah ditunjuk, dilanjutkan dengan syi’iran yang berisi pujian kepada Allah SWT dituntun oleh pemimpin ritual, disambung dengan bacaan tahlil serta maulud nabi. Pada akhir acara, biasanya diisi dengan doa serta makan bersama di tempat diselenggarakannya ritual manaqiban. Pada pelaksanaan ritual manaqiban di musala biasanya diisi dengan ceramah oleh pemimpin atau tamu kehormatan yang hadir. (3) Kelompok sosial yang mengikuti jalannya ritual manaqiban adalah warga yang bukan pengikut dan pengikut Thariqah Qadiriyah. Laki-laki dan perempuan mulai dari anak-anak hingga orang yang sudah tua ikut berpartisipasi dalam ritual manaqiban. Partisipasi tersebut ditunjukkan dengan mengikuti maupun turut pula menyelenggarakan ritual manaqiban. (4) Ritual manaqiban berperan untuk mempererat persaudaraan antar warga. Kerabat dan sanak saudara berkumpul berpartisipasi dalam memperlancar jalannya ritual, misalnya bantu-membantu mempersiapkan perlengkapan, memasak hidangan yang akan disajikan, dan membagikan makanan berupa berkat kepada para tetangga. Melalui manaqiban diumumkan beberapa informasi tentang kegiatan tertentu seperti gotong-royong agar warga ikut berpartisipasi. Solidaritas sosial tetap terjalin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Ngroto dengan adanya gotong-royong di antara warga dalam membangun sarana prasarana, menjenguk warga yang sakit, serta bantu-membantu dalam hajatan seperti kelahiran, sunatan, pernikahan, dan kematian. Saran yang dikemukakan sehubungan dengan kasus ini adalah kepada masyarakat di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, agar terus menggiatkan kegiatan ritual keagamaan dalam kehidupan, supaya nilai-nilai kebersamaan di dalam masyarakat semakin kokoh. Makam yang dihormati oleh masyarakat setempat banyak pula dikunjungi oleh masyarakat dari daerah lain pada saat khaul atau peringatan yang diisi dengan ritual manaqiban sangat berpotensi sebagai wisata religi ziarah makam. Oleh karena itu, diperlukan penyebarluasan informasi oleh tokoh masyarakat setempat mengenai wisata religi desa guna memberikan peluang bagi Desa Ngroto untuk mengembangkan potensi wisata religinya.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Peranan, Ritual Manaqiban, Solidaritas Sosial
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 03 Nov 2012 11:39
Last Modified: 03 Nov 2012 11:39
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16204

Actions (login required)

View Item View Item