Tri Winda Sari, 3401408038 (2012) Tinjauan Hukum Islam Terhadap pelaksanaan Jual Beli Bawang Merah Dengan Tebas Di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Tinjauan Hukum Islam Terhadap pelaksanaan Jual Beli Bawang Merah Dengan Tebas Di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes) - Published Version Download (13kB)

Abstract

Jual beli merupakan salah satu ibadah dalam rangka mencari rizki. Jual beli yang sesuai dengan Hukum Islam adalah jual beli yang tidak mengandung unsur penipuan, kekerasan, pemaksaan, kesamaran dan riba. Jual beli tersebut dapat menyebabkan kerugian dan penyesalan oleh pelaku akad. Tujuan penelitian ini adalah: (1)Mengetahui pandangan masyarakat terhadap jual beli bawang merah dengan tebas di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes; (2)Mengetahui tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli bawang merah dengan tebas di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Fokus penelitianini adalahPandangan masyarakat terhadap jual beli bawang merah dengan tebas di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes yang berkaitan dengan jual beli dalam Hukum Islam, tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli bawang merah dengan tebas di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, dilihat dari rukun dan syarat jual beli menurut Hukum Islam.Sumber data primer dalam penelitian ini adalah petani, penebas, perangkat desa, ulama serta masyarakat.Sumber data sekundernya adalahdokumentasi dan buku yang berkaitan dengan penelitian.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk mendapatkan validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Triangulasi Sumber sebagai teknik pemeriksaan data. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan bersifat deskriptif analisis yang dilakukan dengan 4 tahap antara lain (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwajual beli bawang merah dengan tebas dilihat dari pandangan masyarakat didasari adanya rasa suka sama suka, yaitu adanya keinginan dari masyarakat itu sendiri untuk melaksanakan jual beli bawang merah dengan tebas. Rasa suka sama suka menunjukan kerelaan dari pihak-pihak yang akan melakukan jual beli bawang merah dengan tebas dan merupakan kriteria utama dari sahnya suatu transaksi. Dilihat dari prosesnya sejalan dengan Hukum Islam, sebab dilihat dari prosesnya serta rukun dan syarat dalam jual beli yaitu subjek akad adalah orang yang baligh dan berakal, objek yang diujual berupa bawang merah yang sudah layak panen yang bekisar umur 55-60 hari sehingga barangnya jelas dan tidak termasuk dalam barang najis serta barang dapat dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan sebagai sayuran bumbu, kedua belah pihak hadir dalam transaksi dan mengetahui secara langsung barang yang akan dijual, harga barang menyesuaikan dengan harga pasaran dan diketahui oleh pihak petani dan penebas, adanya kesepakatan dari kedua belah pihak serta ijab qabul yang berupa jabat tangan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.Saran yang diajukan dalam penelitian iniyaitu kepada para pelaku sebaiknya jual beli bawang merah dilakukan dengan menggunakan penakaran. Hal ini dilakukan agar dalam prosesnya lebih tepat sehingga jual beli yang dilakukan akan lebih sempurna. Tidak hanya itu saja sebaiknya transaksi jual beli dilakukan secara tertulis, sehingga jual belinya lebih akurat dan menghindari adanya penipuan yang dilakukan oleh salah satu pihak.

Actions (login required)

View Item