Nurul Arofah, 3250408031 (2012) Preferensi Penglaju Terhadap Moda Transportasi Di Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Preferensi Penglaju Terhadap Moda Transportasi Di Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak) - Published Version Download (13kB)

Abstract

Pembangunan sarana dan prasarana transportasi serta komunikasi membawa dampak baik positif maupun negatif berupa dampak fisik, dampak sosial, ekonomi, budaya, maupun dampak keamanan. Diantara dampak positif tersebut adalah dampak fisik yang berupa meningkatnya aksesibilitas merupakan dampak yang banyak berhubungan dengan mobilitas penduduk. Adanya daya dorong dan daya tarik melahirkan keputusan bagi seseorang untuk melakukan perpindahan atau tidak, kebanyakan alasan mereka karena tekanan ekonomi. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi. 2) Mengetahui besarnya pengaruh pendapatan penglaju terhadap pemilihan moda transportasi. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi. 2) Pengaruh besarnya pendapatan terhadap pemilihan moda transportasi. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk di Desa Tlogorejo yang bekerja secara ulang alik dan penduduk yang melakukan mobilitas ulang alik berjumlah 778 orang. sampel diambil menggunakan teknik proportional random sampling terpilih sebanyak 78 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah 1) Mobilitas ulang alik yang meliputi lama bekerja, biaya, jarak yang ditempuh dalam ukuran geometrik (km) dan waktu perjalanan 2) Moda transportasi yaitu berupa transportasi darat baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, metode pengumpulan data yaitu dokumentasi, angket, observasi dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Data Secara Deskriptif Kuantitatif, Analisis Deskriptif Persentase dan Analisis Statistik Dengan Regresi Linear Ganda. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa penglaju Desa Tlogorejo rata-rata melewati batas Kabupaten yaitu ke arah Semarang dengan rata-rata menggunakan moda transportasi sepeda motor, jarak rata-rata > 20 Km dengan menggunakan alat transportasi sepeda motor karena mempertimbangkan faktor biaya transportasi dan jarak yang ditempuh, rata-rata penglaju Desa Tlogorejo bermatapencaharian sebagai pedagang dengan menggunakan moda transportasi sepeda motor dan pendapatan rata-rata penglaju < Rp 1.000.000 dengan menggunakan moda transportasi angkutan umum/bus.. Dari hasil perhitungan rumus regresi linear ganda dapat diketahui bahwa pendapatan penglaju tidak berpengaruh terhadap preferensi moda transportasi. Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) Mata pencaharian penglaju Desa Tlogorejo yaitu meliputi pedagang, buruh bangunan, buruh industri, pengusaha dan PNS/ABRI. Preferensi moda transportasi penglaju Desa Tlogorejo meliputi sepeda motor, angkutan umum/bus, mobil dan sepeda. Rata-rata pedagang, buruh bangunan, dan PNS/ABRI Desa Tlogorejo menggunakan moda transportasi sepeda motor, untuk buruh industri rata-rata menggunakan alat transportasi angkutan/bus, untuk pekerja pengusaha rata-rata menggunakan alat transportasi mobil pribadi. 2) Faktor preferensi moda transportasi penduduk Desa Tlogorejo bermacam-macam yaitu meliputi biaya, jarak, kepemilikan dan kesukaan. Rata-rata faktor preferensi moda transportasi bagi penglaju Desa Tlogorejo adalah faktor biaya dan jarak yaitu sebanyak 31 orang atau 39,74%, kemudian selebihnya adalah faktor kepemilikan kendaraan yaitu sebanyak 10 orang atau 12,82% dan faktor kesukaan yaitu sebanyak 6 orang atau 7,69%. 3) Berdasarkan hasil perhitungan rumus regresi linear ganda dapat diketahui bahwa pendapatan penglaju tidak berpengaruh terhadap preferensi moda transportasi, yang berpengaruh terhadap preferensi moda transportasi adalah faktor jarak dan biaya. Saran dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk Pemerintah: perlu adanya bantuan dalam penambahan jumlah angkutan umum ataupun bus dan perhatian pemerintah dalam pembangunan prasarana jalan agar volume kendaraan dan luas jalan berimbang. 2) Untuk perusahaan atau instansi: diharapkan sebisa mungkin untuk dapat menyediakan alat transportasi berupa bus sebagai alat untuk penjemputan dan pengantaran karyawan perusahaan agar karyawan tidak menggunakan sepeda motor yang dapat membuat kondisi lalulintas semakin padat. 3) Untuk penglaju: diharapkan adanya kesadaran untuk tidak menggunakan alat transportasi sepeda motor dalam melakukan nglaju karena kondisi lalulintas yang semakin padat dan lebih memilih alat transportasi yang tepat seperti angkutan umum/bus serta lebih mematuhi rambu-rambu lalulintas dan peraturan tentang berkendara yang baik.

Actions (login required)

View Item