Kajian Kompetitif Industri Batu Bata Desa Ketanen Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.


Candra Kumara, , 3250406020 (2012) Kajian Kompetitif Industri Batu Bata Desa Ketanen Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Kajian Kompetitif Industri Batu Bata Desa Ketanen Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.] Microsoft Word (Kajian Kompetitif Industri Batu Bata Desa Ketanen Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati.) - Published Version
Download (12kB)

Abstract

Batu bata merupakan suatu bahan bangunan yang berfungsi untuk bahan awal pembuatan rumah atau gedung yang bisa di selaraskan dengan pasir dan semen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan cara pemasaran industri batu bata di Desa Ketanen, menguji kualitas batu bata, mengetahui peranan industri batu bata terhadap pendapatan pengrajin dan mengetahui daerah pemasaran industri batu bata. Populasi penelitian meliputi semua pengrajin yang tinggal di sekitar industri batu bata yang berjumlah 395 pengrajin untuk memperoleh data tentang harga batu bata, proses pembakaran, jumlah produksi batu bata, pemasaran, pendapatan dari industri batu bata dan sampel batu bata. Teknik pengambilan sampelnya dengan cara sampling area, sampel penelitian terdiri dari 10 sampel batu bata yang di ambil secara acak dari 40 pengrajin batu bata. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode angket, metode dokumentasi, dan metode wawancara pengrajin batu bata. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan teknik pemetaan. Hasil penelitian persebaran industri batu bata di Desa Ketanen, lokasi industri batu bata berada di pekarangan rumah, di ladang, di pekarangan orang dan di area persawahan. Bahan baku utama di peroleh dengan cara membeli dari Desa tetangga dan memerlukan biaya pengangkutan, lahan yang di gunakan berada tidak jauh dari lokasi industri. Kualitas batu bata yang di uji berdasarkan SNI 0553 – 1989 – A, pengujian tampak luar dinyatakan baik dengan kesikuan baik, ketajaman sudut baik, keadaan permukaan retak tidak rata dan warna merah tua, ukuran batu bata dinyatakan dengan mengukur panjang, lebar dan tebal, kekerasan relatif tinggi, penyerapan air tidak terlalu tinggi, kadar garam pada permukaan batu bata sudah memenuhi SNI 0553 – 1989 – A sehingga tidak membahayakan untuk bahan kontruksi bangunan. Untuk penelitian tata cara pemasaran di lakukan dengan cara diambil oleh pedagang, disetor ke pedagang, langsung ke konsumen dan dengan tiga cara di atas. Daerah pemasaran industri batu bata Desa Ketanen sampai ke luar Kabupaten Pati yaitu ke daerah Kudus, Rembang, Demak dan Semarang. Hasil penelitian pendapatan harga batu bata sebesar Rp 420,00 sedangkan jumlah batu bata yang di produksi dalam satu bulan sebanyak 15.000 batu bata maka di dapatkan pendapatan dalam satu bulan sebesar Rp 1.625.000,00 dan pendapan sampingan sebesar Rp 941.000,00 jadi dalam penelitian ini pendapatan pengrajin sudah melebihi standar upah minimum kabupaten pati sebesar Rp 837.000,00 pada tahun 2012. Saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1) perlu adanya penyuluhan yang mengarah pada peningkatan kualitas batu bata. 2) Untuk meningkatkan industri batu bata sebaiknya didirikan sentra industri batu bata untuk menampung masukan atau pendapat pengrajin tentang batu bata. 3) Perlu adanya usaha lain untuk meningkatkan pendapatan.4) membentuk sebuah koperasi atau paguyuban batu bata sehingga dapat membantu untuk permodalan, menentukan harga jual yang pantas dan menampung pemasaran dengan sekala besar agar tidak jatuh ke tangan tengkulak.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Industri Batu bata, Kualitas Industri batu bata dan pendapatan.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 24 Oct 2012 07:12
Last Modified: 24 Oct 2012 07:12
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/16096

Actions (login required)

View Item View Item