Ani Safitri, , 2150408008 (2012) Transformasi Budaya di Desa Jelungkap pada Novel Incest Karya I Wayan Artika. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Transformasi Budaya di Desa Jelungkap pada Novel Incest Karya I Wayan Artika) - Published Version Download (16kB)

Abstract

Di dalam Novel Incest karya I Wayan Artika terdapat transformasi budaya di Desa Jelungkap. Transformasi budaya yang ditunjukkan oleh I Wayan Artika yaitu tentang adat istiadat upacara penyucian kembar buncing dan mata pencaharian. Seiring berjalannya waktu adat itu mulai mengalami perubahan budaya. Adanya pemikiran baru dari sepasang kembar buncing untuk mengubah pola pikir masyarakat Desa Jelungkap membuat masyarakat mulai sadar dengan perubahan yang dibawa oleh sepasang kembar buncing itu, terutama masalah mata pencaharian. Masyarakat yang awalnya percaya dengan penyucian kembar buncing pun juga mulai dihilangkan dari adat Jelungkap. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana wujud budaya di Desa Jelungkap pada novel Incest karya I Wayan Artika (2) bagaimana wujud transformasi budaya di Desa Jelungkap pada novel Incest karya I Wayan Artika (3) bagaimana dampak transformasi budaya di Desa Jelungkap pada novel Incest karya I Wayan Artika. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui wujud budaya, wujud transforamsi budaya, dan dampak transformasi budaya di Desa Jelungkap pada novel Incest karya I Wayan Artika. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang difokuskan pada teori sosiologi sastra dan kebudayaan. Sasaran utama penelitian ini yaitu wujud budaya, wujud transformasi budaya, dan dampak transformasi budaya pada novel Incest karya I Wayan Artika. Data penelitian ini adalah data deskriptif yang ada dalam novel Incest yang berupa ungkapan pada setiap paragraf yang berisi transformasi budaya. Adapun sumber datanya berupa novel Incest yang ditulis oleh I Wayan Artika. Novel tersebut dicetak Juli 2008 dan diterbitkan oleh Interpre Book dengan tebal 266 halaman. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi. Adapun, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik diskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penilitian dapat diketahui bahwa (1) terdapat wujud budaya yakni budaya spiritual dan budaya material. Dalam budaya spiritual masyarakat Jelungkap diajarkan untuk percaya pada hal-hal spiritual. Adapun budaya material yaitu masyarakat Jelungkap mulai berubah untuk berpikir logis tentang upacara adat, penyucian kembar buncing, dan mata pencaharian. (2) wujud budaya yang digambarkan pada novel tersebut telah mengalami transformasi budaya dari spiritual ke material. Perubahan itu meliputi perubahan pernikahan kembar, upacara malik sumpah untuk kembar buncing, dan transformasi mata pencaharian. (3) dampak transformasi budaya di Desa Jelungkap yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya berupa pemikiran logis masyarakat Jelungkap tentang pernikahan kembar buncing dan mata pencaharian masyarakat Jelungkap mengalami transformasi dari petani menjadi buruh pabrik. Dampak negatifnya berupa rasa malu yang berkepanjangan akibat masyarakat tidak bisa mencegah percintaan kembar buncing. Rasa malu tersebut membuat masyarakat Jelungkap tidak lagi menggelar odalan di pura. Transformasi pernikahan kembar buncing juga berdampak pada kembar buncing itu sendiri. Mereka bunuh diri di pura karena tidak percaya bahwa mereka dilahirkan dirahim yang sama. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar penelitian sosiologi sastra diharapkan dapat menambah khazanah penelitian sastra dan dapat menjadi referensi penelitian sastra berikutnya yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan memfokuskan teori sosiologi sastra dan kebudayaan. Novel yang dipergunakan sebagai media penelitian ini juga dapat dianalisis dengan pendekatan lain, seperti psikologi sastra dan reseptif.

Actions (login required)

View Item