Dwi Puspita Sari, , 1601408009 (2012) Identifikasi Perilaku Manipulasi Tantrum (Studi Deskriptif Pada Anak Di KB-TK Islam Hidayatullah Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Identifikasi Perilaku Manipulasi Tantrum (Studi Deskriptif Pada Anak Di KB-TK Islam Hidayatullah Semarang) - Published Version Download (13kB)

Abstract

Perilaku Manipulasi Tantrum merupakan suatu aktivitas atau kegiatan manusia yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari yang tercermin pada suatu tindakan berpura-pura yang dilakukan oleh anak untuk sekadar mencari perhatian dari orang tuanya atau orang yang ada di sekitarnya dan ataupun suatu ledakan emosi (marah, menangis, berteriak, memukul) yang terjadi karena keinginan anak tidak terpenuhi. Perilaku manipulasi tantrum sering diajarkan sebagai keterampilan luar biasa yang hanya berkembang setelah beberapa tahun pengalaman dan banyak latihan. Dalam kenyataannya hal tersebut merupakan kemampuan dasar dan bahkan bayi yang sangat kecil juga mampu belajar untuk menjadi ahli dalam berperilaku manipulasi tantrum. Sebagai contoh dari perilaku manipulasi tantrum adalah ketika seorang anak menangis, tetapi kemudian berhenti setelah digendong, kemudian mulai menangis lagi pada waktu diletakkan, dan kemudian berhenti lagi pada saat digendong. Hal tersebut merupakan bentuk perilaku manipulasi tantrum anak untuk mencari perhatian orang tuanya. Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak mengalami tantrum di KB-TK Hidayatullah Semarang. 2) Mengetahui bentuk atau gaya manipulasi tantrum yang dilakukan oleh anak di KB-TK Hidayatullah Semarang. Penelitian ini dilakukan di KB-TK Islam Hidayatullah Semarang dengan mengambil informan sebanyak 3 (orang) orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru, serta orang tua murid Tahap-tahap penelitian yang dilakukan antara lain penelitian pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Penulis menyarankan kepada pihak-pihak yang terkait dalam instansi sekolah seperti kepala sekolah, guru, dan orang tua murid. perlu kiranya untuk Kepala Sekolah dan pendidik lebih mengenal dan memahami karakter sifat-perilaku anak didiknya, kebiasaan yang sering dilakukan anak ketika emosi anak sedang tidak terkontrol dan perlakuan yang seharusnya diberikan, karena kebutuhan antara anak satu dengan yang lainnya berbeda. Menjalin kerjasama dengan orang tua untuk mengetahui perilaku anak ketika di rumah sehingga antara Kepala Sekolah, pendidik dan orang tua dapat terjalin hubungan yang baik, yang berguna untuk berbagi pendapat, masalah dan pemecahannya.

Actions (login required)

View Item