Perilaku Sosial Anak Usia Dini Berambut Gimbal Di Daerah Dataran Tinggi Dieng.
Siti Mutmainah,, 1601408005 (2012) Perilaku Sosial Anak Usia Dini Berambut Gimbal Di Daerah Dataran Tinggi Dieng. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Perilaku Sosial Anak Usia Dini Berambut Gimbal Di Daerah Dataran Tinggi Dieng.)
- Published Version
Download (12kB) |
Abstract
Kemampuan berperilaku sosial perlu dimiliki sejak anak masih kecil sebagai pondasi bagi perkembangan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya. Perlakuan orangtua dalam mengasuh anak sangat mempengaruhi pembentukan perilaku anak, karena perlakuan orangtua ini anak akan mendapat kesan-kesan yang akan membentuk perilaku sosialnya. Anak berambut gimbal cenderung temperamental, manja, dan tidak mau mengalah. Tujuan yang penelitian ini adalah untuk mengetahui, menggambarkan, dan menjelaskan bagaimana perilaku sosial anak berambut gimbal usia dini di daerah dataran tinggi Dieng. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana pengaruh perlakuan yang diberikan orangtua kepada anak terhadap perilaku sosial anak. Perilaku sosial diartikan sebagai perilaku sukarela yang memberi manfaat pada orang lain, seperti menenangkan seseorang, membantu, dan berbagi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Subyek dalam penelitian ini adalah anak berambut gimbal usia 4-8 tahun, orangtua, guru, dan pemangku adat setempat. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa perilaku sosial anak di rumah berbeda dengan perilaku sosial anak di sekolah. Perbedaan perilaku anak disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan antara guru dan orangtua terhadap anak berambut gimbal. Perlakuan istimewa yang diberikan orangtua kepada anak membuat anak belajar bagaimana caranya untuk mendapatkan apa yang anak inginkan. Sehingga ketika anak memiliki keinginan dan belum terpenuhi oleh orangtua, maka anak akan menunjukkan kemarahannya dengan cara menangis, mengamuk, ataupun melakukan perilaku negatif lainnya. Simpulan tersebut melahirkan saran bahwa dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan faktor budaya, adat istiadat, dan hal-hal yang melekat dalam diri setiap masyarakat. Karena hal tersebut akan mempengaruhi proses perkembangan anak.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Sosial, Anak Berambut Gimbal Usia Dini |
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru PAUD (S1) |
Depositing User: | budi Budi santoso perpustakaan |
Date Deposited: | 15 Oct 2012 02:36 |
Last Modified: | 15 Oct 2012 02:36 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15887 |
Actions (login required)
View Item |