Mengatasi Masalah Trauma Kelekatan (Attachment) Melalui Layanan Konseling Perorangan Gestalt dengan Teknik Empty Chair (Studi Kasus pada Tiga Siswa Korban Broken Home di SMP N 1 Giriwoyo Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012).


Nuraini.Hidayati, , 1301405097 (2012) Mengatasi Masalah Trauma Kelekatan (Attachment) Melalui Layanan Konseling Perorangan Gestalt dengan Teknik Empty Chair (Studi Kasus pada Tiga Siswa Korban Broken Home di SMP N 1 Giriwoyo Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Mengatasi Masalah Trauma Kelekatan (Attachment) Melalui Layanan Konseling Perorangan Gestalt dengan Teknik Empty Chair (Studi Kasus pada Tiga Siswa Korban Broken Home di SMP N 1 Giriwoyo Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012).] Microsoft Word (Mengatasi Masalah Trauma Kelekatan (Attachment) Melalui Layanan Konseling Perorangan Gestalt dengan Teknik Empty Chair (Studi Kasus pada Tiga Siswa Korban Broken Home di SMP N 1 Giriwoyo Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012).) - Published Version
Download (14kB)

Abstract

Trauma kelekatan (attachment) merupakan trauma yang dihasilkan oleh adanya gangguan rasa aman dan nyaman atau rasa lekat dengan orang lain). Salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya trauma kelekatan, yaitu terpisah dari orang tua atau pengasuh. Di usia anak sekolah atau pelajar, trauma kelekatan (attachment) sangatlah menimbulkan ketidak efektifan dalam diri siswa. Untuk mengatasi masalah trauma kelekatan pada siswa, dapat dilakukan melalui konseling gestalt dengan teknik empty chair. Konseling gestalt dipilih karena masalah trauma kelekatan pada siswa merupakan salah satu bentuk khusus dari suatu urusan yang tak terseleseikan (unfinished business). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah trauma kelekatan pada siswa di SMP N 1 Giriwoyo. Jenis penelitian adalah studi kasus. Subyek penelitian ini sejumlah 3 siswa SMP N 1 Giriwoyo yang memiliki masalah trauma kelekatan dengan faktor penyebab masalah trauma kelekatan yang berbeda dari setiap klien. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala psikologi, wawancara dan dokumentasi. Alat yang digunakan adalah lembar skala psikologi yang telah diujikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang muncul sebagai dampak dari masalah trauma kelekatan pada ketiga klien sebelum dilakukan konseling gestalt dengan teknik Empty Chair menunjukkan gejala pada Klien I (Dn) sebagai berikut: (1) kurang kontrol diri, (2) berpikir negatif, (3)kesulitan belajar, (4) memiliki masalah perilaku dan akademik di sekolah, (5) kurang memiliki rasa empati, (6) tidak mampu mengembangkan dan menjaga pertemanan, (8) merasa terasing dari figur orang tua (9) sering memberontak. Pada klien 2 (Af) menunjukkan gejala sebagai berikut: (1) kurang kontrol diri, (2) berpikir negatif, (3)kesulitan belajar, (4) memiliki masalah perilaku dan akademik di sekolah, (5) kurang memiliki rasa empati, (6) kurang bisa mandiri, (7) cemas, depresi, dan apatis, (8) kesulitan dalam menenangkan diri, (9) tidak mampu mengembangkan dan menjaga pertemanan, (10) merasa terasing dari figur orang tua, pengasuh, dan figur otoritas lainnya, (11) kesulitan membangun rasa percaya pada orang lain, (12) kesulitan menghindari eksploitasi dari orang lain.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: trauma kelekatan, konseling gestalt, empty chair.
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling, S1
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling (S1)
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 08 Oct 2012 01:13
Last Modified: 08 Oct 2012 01:13
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15830

Actions (login required)

View Item View Item