Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Tanaman Bawang Merah Di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes


Yuyun Kartika, 6450408079 (2012) Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Tanaman Bawang Merah Di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Tanaman Bawang Merah Di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes] Microsoft Word (Faktor Risiko Yang Berkaitan Dengan Kejadian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Tanaman Bawang Merah Di Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes) - Published Version
Download (30kB)

Abstract

Pestisida,merupakan obat-obatan atau senyawa kimia yang umumnya bersifat racun, digunakan untuk membasmi jasad pengganggu tanaman, baik hama, penyakit maupun gulma. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai anjuran dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Keracunan pestisida dapat diketahui dengan tes kolinesterase. Hasil pemeriksaan pada petani Desa Sengon Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes didapat hasil 65,28% mengalami keracunan pestisida. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi kasus adalah seluruh petani yang menderita keracunan ringan yang berada di Desa Sengon Kabupaten Brebes dan tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes tahun 2011 yaitu 40 kasus. Populasi kontrol adalah semua petani yang tidak menderita keracunan dan bertempat tinggal di Desa Sengon Kabupaten Brebes. Sampel seluruh berjumlah 52 petani yang terdiri dari sampel kasus berjumlah 26 dan sampel kontrol berjumlah 26. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara masa kerja (p-value 0,035), arah semprot terhadap arah angin (p-value 0,005) dan pencampuran jenis pestisida (p-value 0,020) dengan keracunan pestisida, dan tidak ada hubungan antara frekuensi penyemprotan (p-value 0,685), dosis pestisida (p-value 0,244), hygiene petani setelah penyemprotan (p-value 1,00) dan penggunaan alat pelindung diri (p-value 0,139) dengan keracunan pestisida. Saran yang diberikan kepada Dinas Kesehatan dan Pertanian Kabupaten Brebes adalah melakukan penyuluhan, khususnya petani yang mempunyai masa kerja >10 tahun tentang penggunaan pestisida yang aman seperti teknik penyemprotan dan pencampuran pestisida yang benar, melakukan tes kolinesterase dan memberikan fasilitas misalnya penyediaan APD berupa masker dan sarung tangan, aliran air dan sabun di sekitar area persawahan. Bagi petani yang keracunan sebaiknya untuk tidak menggunakan pestisida terlebih dahulu sampai kolinesterasenya kembali normal, mengikuti penyuluhan dan menggunakan pestisida dengan aman.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pestisida, Keracunan, Petani, Bawang merah
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Fakultas: Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 11 Sep 2012 06:53
Last Modified: 11 Sep 2012 06:53
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15247

Actions (login required)

View Item View Item