Resiliensi Pada Korban Lumpur Lapindo


Rifky Ramadhan, 1550408102 (2012) Resiliensi Pada Korban Lumpur Lapindo. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Resiliensi Pada Korban Lumpur Lapindo] Microsoft Word (Resiliensi Pada Korban Lumpur Lapindo) - Published Version
Download (30kB)

Abstract

Berbagai jenis bencana alam telah melanda Indonesia, namun ada satu fenomena alam yang baru pertama kali terjadi di dunia, dan statusnya sebagai salah satu bencana alam juga menjadi hal yang kontroversial. Fenomena tersebut adalah semburan lumpur panas di Sidoarjo. Banyak orang yang menjadi korban dengan dampak yang berbeda, mulai dari kehilangan kampung halaman, rumah rusak, air tidak layak konsumsi, status korban yang tidak jelas, sampai ganti rugi yang macet. Hal ini membuat para korban harus berusaha secara maksimal untuk bertahan agar tidak jatuh dalam keterpurukan. Individu yang mampu bertahan dari setiap masalah yang dihadapi disebut resilien, yaitu individu yang mempunyai resiliensi yang baik. Resiliensi adalah kapasitas untuk merespon secara sehat dan dengan cara produktif ketika dihadapkan pada situasi yang sulit atau trauma, yaitu merupakan kapasitas yang penting untuk menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari dan untuk memperluas serta memperkaya kehidupan seseorang (Reivich dan Shatte, 2003: 1). Oleh karena itu, melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran resiliensi korban lumpur Lapindo, dilihat dari aspek yang membentuk resiliensi dan faktor yang memengaruhi resiliensi. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Guna mendukung perolehan data yang mendalam digunakan pengambilan data melalui wawancara terstruktur, observasi partisipan, dan dokumentasi dengan alat perekam suara dan foto penelitian kepada dua orang narasumber primer yaitu korban lumpur panas, dan dua orang narasumber sekunder penelitian yaitu keluarga korban. Analisis data mengunakan analisis kualitatif, dan keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa resiliensi dari kedua narasumber primer relatif baik. Keduanya memiliki regulasi emosi, kontrol impuls, analisis kausal, dan reaching out yang relatif baik. Sedangkan untuk optimisme, empati, dan self efficacy yang mereka miliki relatif cukup baik. Faktor dukungan eksternal (I Have) memiliki pengaruh yang relatif besar, sedangkan kekuatan individu (I Am), dan kompetensi sosial (I Can) memiliki pengaruh yang relatif cukup besar bagi resiliensi kedua narasumber primer. Faktor lain yang memengaruhi resiliensi yaitu religiusitas dan waktu, kedua faktor ini mempunyai pengaruh yang relatif cukup besar pada resiliensi kedua narasumber primer

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Resiliensi, Korban Lumpur, Lapindo
Subjects: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1)
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 07 Sep 2012 02:01
Last Modified: 07 Sep 2012 02:01
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/15148

Actions (login required)

View Item View Item