Komparasi Hasil Belajar Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X


Siti Maryam, 4301407061 (2011) Komparasi Hasil Belajar Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Komparasi Hasil Belajar Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X] Microsoft Word (Komparasi Hasil Belajar Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X) - Published Version
Download (34kB)

Abstract

Pembelajaran yang variatif dapat menumbuhkan minat dan keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu model pembelajaran kooperatif TSTS dan STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif TSTS dengan STAD pada materi pokok reaksi redoks, dan hasil belajar mana yang lebih baik di antara keduanya. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X SMA Negeri 3 Tegal. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Hasil belajar kognitif diperoleh dari selisih antara hasil belajar pre test dan post test. Rata-rata selisih pre test-post test hasil belajar kognitif kelas eksperimen I dan II masing-masing adalah 45,48 dan 41,13. Kedua kelas berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama, sedangkan pada uji t dua pihak dihasilkan thitung (2,06) > ttabel (2,00) yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Hasil uji t satu pihak kanan diperoleh thitung (2.06) > ttabel (1.67) yang berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen I lebih baik dari eksperimen II. Hasil belajar aspek afektif pada kelas eksperimen I diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 73.59 sedangkan kelas eksperimen II sebesar 72.31 sehingga kedua kelas eksperimen termasuk dalam kriteria baik. Rata-rata hasil belajar aspek psikomotorik pada kelas eksperimen I sebesar 77.91 sedangkan kelas eksperimen II sebesar 76.12 sehingga kedua kelas termasuk dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia aspek kognitif yang signifikan antara kelas yang diajar dengan pembelajaran kooperatif TSTS dan pembelajaran kooperatif STAD. Hasil belajar kognitif siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif TSTS lebih baik dibandingkan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD. Saran yang diberikan yaitu guru hendaknya dapat memotivasi dan selalu memantau aktivitas diskusi sehingga menumbuhkan semangat siswa dan meminimalisir terjadinya kesalahpemahaman konsep oleh siswa sehingga diskusi tetap berlangsung baik dan terarah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Komparasi, hasil belajar, TSTS, STAD
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Kimia, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 27 Aug 2012 05:19
Last Modified: 27 Aug 2012 05:19
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14413

Actions (login required)

View Item View Item