Interaksi Sosial Pekerja Seks Komersial dengan Masyarakat Setempat di Lokalisasi Gang Sadar Kawasan Wisata Baturraden Kabupaten Banyumas


Dhani Prajuritno, 3401407095 (2011) Interaksi Sosial Pekerja Seks Komersial dengan Masyarakat Setempat di Lokalisasi Gang Sadar Kawasan Wisata Baturraden Kabupaten Banyumas. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Interaksi Sosial Pekerja Seks Komersial dengan Masyarakat Setempat di Lokalisasi Gang Sadar Kawasan Wisata Baturraden Kabupaten Banyumas] Microsoft Word (Interaksi Sosial Pekerja Seks Komersial dengan Masyarakat Setempat di Lokalisasi Gang Sadar Kawasan Wisata Baturraden Kabupaten Banyumas) - Published Version
Download (42kB)

Abstract

Pola interaksi sosial dalam masyarakat sekitar lokalisasi begitu tertutup dan terbatas dalam jumlah pelakunya. Hal ini lebih dikarenakan oleh profesi mereka sebagai PSK, merupakan profesi yang sulit diterima nasyarakat pada umumnya. Sehingga interaksi yang terjadi hanya berlangsung pada PSK, mamih papih, orang setempat yang berdomisili di dalam kawasan lokalisasi, dan para pelanggan yang membutuhkan “jasa” mereka (PSK). Lokalisasi adalah penetapan dan pembatasan daerah tertentu; penyediaan tempat prostitusi, tempat pelacuran. Tetapi di sisi lain, keberadaan lokalisasi juga membawa dampak positif bagi sektor ekonomi masyarakat yang berdomisili di sekitar lokalisasi dan juga dampak negatif dalam kehidupan sosial masyarakat, khususnya dalam kehidupan keluarga. Pelacuran atau prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang harus diminimalisir penyebarannya tanpa mengabaikan usaha pencegahannya. Permasalahan pelacuran ini meningkat seiring dengan adanya perubahan tata nilai, pranata sosial, arus informasi serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dampak yang paling merugikan yang ditimbulkan dari pelacuran sangat kompleks, yaitu merusak sendi-sendi moral, susila, hukum dan agama, rentan terhadap gangguan Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) serta penyebaran penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana bentuk interaksi sosial yang terjadi antara Pekerja Seks Komersial dengan masyarakat setempat, (2) Apa saja faktor-faktor yang mendorong dan menghambat interaksi sosial antara Pekerja Seks Komersial dengan masyarakat setempat, dan (3) Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari proses interaksi sosial tersebut terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui bentuk interaksi sosial yang terjadi antara pekerja seks komersial dengan masyarakat setempat. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor mendorong dan menghambat interaksi sosial antara Pekerja Seks Komersial dengan masyarakat setempat, dan (3) Untuk mengetahui pengaruh proses interaksi sosial terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini di lakukan di Desa Krangmangu Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian adalah Pekerja Seks Komersial dan masyarakat setempat yang tinggal di kawasan lokalisasi yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan keberadaan lokalisasi Gang Sadar dengan melakukan wawancara pada beberapa orang yang dianggap representatif dan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif yang dilakukan dengan cara triangulasi. Triangulasi yang digunakan dengan membandingkan data yang diperoleh peneliti lewat pengamatan dengan data hasil wawancara, serta membandingkan hasil wawancara dengan isi status dokumen yang berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi sosial yang terjadi antara PSK dengan masyarakat setempat sangat beragam. Interaksi antar sesama PSK terjadi hubungan sosial yang baik, para PSK menjalankan tugas dan peran masing-masing sehingga tidak pernah terjadi bentrok atau keributan antara PSK. Dalam berinteraksi dengan orang tua asuh terjalin suatu hubungan yang begitu akrab antara PSK dengan bapak-ibu asuh (mamih), mereka seperti satu ikatan keluarga. Untuk interaksi dengan pengunjung biasanya terjadi dari awal kedatangan tamu (pelanggan). Interaksi sosial yang terjadi antara PSK dengan warga sekitar lokalisasi memunculkan dua bentuk interaksi yaitu interaksi asosiatif dan interaksi disosiatif. Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial antara PSK dengan masyarakat setempat dari segi internal antara lain: (1) adanya rasa saling hormat-menghormati antara PSK dengan masyarakat setempat, (2) adanya pembinaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat dengan pihak paguyuban Gang Sadar. Faktor yang menghambat terjadinya interaksi sosial antar PSK dengan masyarakat setempat dari segi internal antara lain: (1) adanya rasa takut, canggung, malu, atau perasaan dikucilkan dari PSK menjadikan terhambatnya interaksi sosial dengan masyarakat setempat, (2) kesibukan dalam menjalankan tugas masing-masing menjadi salah satu penghambat interaksi sosial. Keberadaan lokalisasi membawa dampak positif dan dampak negatif yang dapat dirasakan oleh masyarakat setempat. Dampak negatifnya adalah rasa khawatir dan takut kalau ada anggota keluarganya terjerumus dalam dunia prostitusi dan tertular penyakit kelamin seperti HIV/AIDS. Dampak positif dapat dirasakan dari sisi ekonomi, dengan adanya lokalisasi memberikan peluang usaha bagi masyarakat setempat. Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: Pihak pemerintah daerah perlu melakukan tindakan preventif dan represif dalam menangani masalah prostitusi agar tidak semakin meluas. Usaha preventif diwujudkan dalam kegiatan untuk mencegah terjadinya pelacuran, misalnya penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau pengaturan penyelengaraan pelacuran. Usaha represif merupakan kegiatan untuk menekan (menghapuskan, menindas) pelacuran, misalnya melalui aktivitas rehabilitasi agar mereka bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila. Pihak lokalisasi perlu mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan para PSK dan masyarakat sekitar agar terjalin hubungan yang baik. Masyarakat diharapkan untuk bisa menerima kehadiran para PSK dengan tangan terbuka apabila para mereka ingin kembali kedalam kehidupan yang normal seperti manusia lainnya. Para PSK harus lebih banyak berinteraksi dengan warga dalam kegiatan sosial agar tercipta kerukunan hidup.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Interaksi Sosial, Pekerja Seks Komersial (PSK), Masyarakat Setempat
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 25 Aug 2012 10:52
Last Modified: 25 Aug 2012 10:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14214

Actions (login required)

View Item View Item