Model Pembelajaran Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) Desa Lorog Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang


Eva Rahmatin, 3501407007 (2011) Model Pembelajaran Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) Desa Lorog Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Model Pembelajaran Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) Desa Lorog Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang] Microsoft Word (Model Pembelajaran Sekolah Alam Ungaran (SAUNG) Desa Lorog Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) - Published Version
Download (32kB)

Abstract

Sekolah Alam adalah sekolah formal yang konsep pendidikan, lingkungan belajar dan metode pembelajarannya menggunakan alam. Di sekolah alam, anak dikenalkan dan didekatkan dengan alam melalui kegiatan pembelajaran yang bernuansa alam. Sehingga diharapkan dapat membentuk karakter pada diri anak. Salah satu sekolah alam yang ada di Semarang adalah Sekolah Alam Ungaran (SAUNG). SAUNG terletak di desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana model pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Alam Ungaran; dan (2) Hambatan-hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan model pembelajaran di Sekolah Alam Ungaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui model pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Alam Ungaran, (2) Mengetahui hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan model pembelajaran di Sekolah Alam Ungaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga menghasilkan data deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diolah dan diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi untuk pengecekan keabsahan data. Kemudian data tersebut dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) model pembelajaran berbasis alam di Sekolah Alam Ungaran dilaksanakan meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan perencanaan meliputi pembuatan perangkat pembelajaran dalam bentuk weekly plan dan daily plan. Pelaksanaan atau proses pembelajarannya berbasis alam dimana guru mengambil sumber dari alam dan lingkungan sekitar sebagai bahan belajar peserta didiknya, kegiatan belajar lebih banyak dilakukan di luar kelas, menggunakan kurikulum dari Kementrian Pendidikan Nasional yang dipadukan dengan kurikulum khas SAUNG, dan menggunakan konsep spider web yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dengan melibatkan beberapa program pembelajaran pendukung seperti: keagamaan, outbound, dan kewirausahaan. Sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan teknik tes dan non tes, teknik tes untuk penilaian aspek kognitif dengan lembar kerja (LK), pertanyaan lisan maupun uraian, sedangkan teknis non tes untuk penilaian aspek afektif dan psikomotoriknya dengan pengamatan sikap, perilaku, atau minat setiap peserta didiknya. Dan rapornya berisi penilaian dalam bentuk angka dan narasi. 2) masalah yang menjadi hambatan dalam kegiatan pembelajaran, seperti: kurangnya pengawasan guru terhadap peserta didik saat pembelajaran dilakukan di luar kelas, kondisi cuaca yang tidak baik dan tema alam hanya untuk mata pelajaran dan materi tertentu. Kesimpulan dalam penelitian ini 1) pelaksanaan model pembelajaran berbasis alam di Sekolah Alam Ungaran dilakukan dengan menggunakan perencanaan pembelajaran berupa weekly plan dan daily plan, metode pembelajaran spider web dan konsep belajar fun learning, dan penilaian pada aspek kogitif, afektif dan psikomotorik dengan rapot dalam bentuk angka dan narasi, 2) hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis alam, antara lain: kurangnya pengawasan guru terhadap setiap peserta didik saat pembelajaran, kondisi cuaca yang tidak baik dan tema alam hanya untuk mata pelajaran dan materi tertentu. Saran penulis terkait dengan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Alam Ungaran adalah 1) kepala sekolah agar menggerakkan kembali program belajar yang belum terlaksana dengan maksimal, seperti kegiatan berkebun yang terhenti karena kendala kondisi cuaca, dengan cara memilih dan menanam tanaman yang cocok dengan kondisi tanah dan cuaca di lingkungan sekolah. 2) guru diharapkan lebih meningkatkan pengawasan terhadap setiap peserta didiknya dengan cara mengontrol dan menasehati agar siswa tidak melakukan pelanggaran dan terkontrol. 3) Yayasan diharapkan untuk merekrut tenaga pengajar yang berlatar belakang PGSD agar sesuai dengan bidangnya dan lebih kompeten dalam menangani siswa Sekolah Dasar (SD).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Model, Pembelajaran, Sekolah Alam
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 24 Aug 2012 02:54
Last Modified: 24 Aug 2012 02:54
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/14152

Actions (login required)

View Item View Item