Peranan Advokat dalam Menangani Perkara Perceraian bagi Perempuan yang Tidak Mampu Membayar Biaya Perkara di Wilayah Pengadilan Agama Semarang


Adhe Ery Wicaksono, 8150408090 (2012) Peranan Advokat dalam Menangani Perkara Perceraian bagi Perempuan yang Tidak Mampu Membayar Biaya Perkara di Wilayah Pengadilan Agama Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Peranan Advokat dalam Menangani Perkara Perceraian bagi Perempuan yang Tidak Mampu Membayar Biaya Perkara di Wilayah Pengadilan Agama Semarang] Microsoft Word (Peranan Advokat dalam Menangani Perkara Perceraian bagi Perempuan yang Tidak Mampu Membayar Biaya Perkara di Wilayah Pengadilan Agama Semarang) - Published Version
Download (30kB)

Abstract

Perempuan tidak mampu Kota Semarang yang beragama Islam membutuhkan jasa advokat untuk berperkara perceraian di Pengadilan Agama Semarang. Pada kenyataannya menggunakan jasa advokat untuk berperkara membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Adanya Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat yang menyebutkan “advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu” diharapkan dapat benar-benar dirasakan oleh perempuan tidak mampu yang berperkara di Pengadilan. Masalah yang diteliti meliputi: (1) apa sajakah upaya yang dapat dilakukan perempuan tidak mampu yang hendak mengajukan gugatan perceraian di Pengadilan Agama Semarang?, (2) bagaimanakah peranan advokat dalam menangani perceraian bagi perempuan yang tidak mampu membayar biaya perkara (prodeo)?, serta (3) apa saja hambatan yang terjadi dan upaya mengatasi hambatan tersebut dalam penyelesaian perkara perceraian secara prodeo?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan perempuan tidak mampu yang hendak mengajukan gugatan perceraian, mengidentifikasi peranan advokat dalam perkara prodeo, dan mengidentifikasi hambatan berperkara secara prodeo serta upaya mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan hasil data secara deskriptif naratif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya untuk proses pengabsahan data penelitian ini menggunakan teknik pengabsahan data secara triangulasi karena data yang diperoleh merupakan perbandingan (comparative) antara data yang berasal dari hakim Pengadilan Agama Semarang yakni Dra. Hj. Ismiyati, S.H., advokat Windy Arya Dewi, S.H., dan advokat Wahyu Subekti, S. Ag, S.H. Data ini selanjutnya dianalisis untuk diketahui kredibilitasnya. Dalam penelitian ini dapat diketahui upaya yang dapat dilakukan perempuan tidak mampu untuk memperoleh bantuan hukum secara cuma-cuma adalah melalui POSBAKUM Pengadilan Agama, kantor advokat, dan lembaga yang memberikan bantuan hukum. Peranan advokat dalam memberikan bantuan hukum cuma-cuma yakni dari awal hingga perkara memperoleh putusan yang sah. Hambatan yang terjadi antara lain tidak dikabulkannya gugatan secara prodeo oleh ketua majelis hakim. Upaya mengatasi hambatan tersebut, yaitu memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan bukti yang menerangkan warga miskin lainnya seperti Jamkesmas atau Sertifikat Miskin.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Peranan, Advokat, Perceraian, Perempuan Tidak Mampu, Pengadilan Agama Semarang
Subjects: K Law > K Law (General)
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 15 Aug 2012 01:27
Last Modified: 15 Aug 2012 01:27
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13933

Actions (login required)

View Item View Item