Fungsi Ritus Keagamaan bagi Peziarah Makam Mbah Mutamakin Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati


Elly Nuriya Hasanah, 3501404044 (2011) Fungsi Ritus Keagamaan bagi Peziarah Makam Mbah Mutamakin Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Fungsi Ritus Keagamaan bagi Peziarah Makam Mbah Mutamakin Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati] Microsoft Word (Fungsi Ritus Keagamaan bagi Peziarah Makam Mbah Mutamakin Desa Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati) - Published Version
Download (30kB)

Abstract

Perkembangan ritus keagamaan di makam Mbah Mutamakin dibuktikan dengan semakin banyaknya para peziarah yang setiap hari berkunjung dan memadati kawasan makam. Adanya acara ziarah dan aktivitas ritus dalam rangka meminta berkah dan pembayaran hutang nazar merupakan gejala sosial yang perlu mendapat perhatian. Sebab para pezirah berantusias untuk mengunjungi makam dan melakukan ritus keagamaan di sekitar makam Mbah Mutamakin. Selain mereka berziarah, mendoakan arwah leluhur, mereka juga memiliki tujuan tertentu di setiap kunjungan. Ada dimensi dan fungsi-fungsi tersendiri di balik kunjungan tersebut, yang tidak hanya memiliki fungsi keagamaan, tetapi juga memiliki fungsi sosial, baik yang bersifat manifest maupun laten. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini (1) Bagaimana pelaksanaan ritus keagamaan di makam Mbah Mutamakin? (2) Bagaimana fungsi ritus keagamaan bagi peziarah makam Mbah Mutamakin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sednagkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ritus yang dilaksanakan di sekitar makam diantaranya adalah ziarah makam dimana para peziarah biasanya melaksanakan yasin, tahlil, ngaji atau menghafal Al Qur’an. Selain itu ada ritus manganan, ritus ini dilaksanakan hanya pada saat ada orang yang membayar nazar, sesaji berupa nasi ingkung dan uang, yang diberikan dari pihak yang bernazar kepada juru kunci, dibacakan manakib nantinya makanan tersebut diberikan kepada pengunjung lain yang sedang berada di makam pada saat itu. Ritus bukak klambu dilaksanakan setahun sekali saat Khaul Mbah Mutamakin tanggal 10 Syuro dimana di dalam acara tersebut diawali dengan rangkaian kegiatan khataman/tahtiman Al Qur’an Bil Ghoib Dan Bil Nadhor dan diakhiri dengan pelelangan klambu (kain mori) yang menghiasi makam Mbah Mutamakin. Adapun fungsi sakral dari ritus ini adanyanya tuntutan untuk membayar nazar, jika bernazar dan telah dikabulkan namun tidak datang ke makam untuk bersyukur atas berkahnya berarti masih hutang nazar. Dan fungsi profan dari ritus ini adalah penguat rasa solidaritas antar sesama peziarah, penguat norma serta nilai budaya yang berlaku khususnya bagi masyarakat Jawa. Jika dilihat dari dimensi yang berbeda bahwa fungsi manifes dari ritus keagamaan ini adalah perwujudan nilai budaya masyarakat untuk tetap melestarikan ritus sebagai warisan budaya Islam konservatif, dan fungsi laten dari ritus ini nampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar Desa Kajen yang berdagang di sekitar kompleks makam Mbah Mutamakin. Saran bagi pengelola makam, untuk memperbaiki sarana dan prasarana makam. Bagi Pemerintah Desa, untuk mengembangkan Ritus Mbah Mutamakin menjadi obyek pariwisata keagamaan yang dapat mengangkat taraf hidup ekonomi masyarakat sekitar makam. Bagi pezirah makam diharapkan tetap menjaga kelestarian budaya ziarah Mbah Mutamakin sebagai warisan budaya santri konservatif.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Fungsi, Ritus, Keagamaan
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > HM Sociology
L Education > L Education (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 23 Jul 2012 22:19
Last Modified: 23 Jul 2012 22:19
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13699

Actions (login required)

View Item View Item