Anisa Yulianti Santosa, 7101407187 (2011) Analisis Kualitas Proses Pembelajaran Guru Ekonomi SMA di Kabupaten Demak. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Analisis Kualitas Proses Pembelajaran Guru Ekonomi SMA di Kabupaten Demak) - Published Version Download (31kB)

Abstract

Mutu pendidikan tidak lepas dari kualitas proses pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain tergantung bagaimana proses pembelajaran yang guru lakukan. Kualitas pembelajaran merupakan salah satu faktor dominan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Semakin berkualitas suatu proses pembelajaran akan berimplikasi pada semakin baiknya hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan sebaliknya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana kualitas proses pembelajaran guru ekonomi SMA di kabupaten Demak?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran guru ekonomi SMA di Kabupaten Demak. Populasi dalam penelitian ini adalah guru ekonomi SMA di Kabupaten Demak sejumlah 66 guru. Variabel yang diteliti adalah kualitas proses pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas proses pembelajaran guru ekonomi SMA di Kabupaten Demak pada aspek fasilitas pendukung berada pada kriteria berkualitas yaitu sebesar 67,89%, pada aspek supervisi akademik berada pada kriteria kurang berkualitas yaitu sebesar 33%, pada aspek pelatihan guru berada pada kriteria kurang berkualitas yaitu sebesar 35,04%, pada aspek kompetensi profesional guru berada pada kriteria cukup berkualitas yaitu sebesar 53,87%, pada aspek guru profesional berada pada kriteria cukup berkualitas yaitu sebesar 62,12%, dan pada aspek sertifikasi guru berada pada kriteria cukup berkualitas yaitu sebesar 61,83%. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa fasilitas pendukung yang ada di sekolah sudah berkualitas. Supervisi yang dilakukan kepala sekolah maupun pegawai dinas masih kurang berkualitas dikarenakan frekuensi supervisi yang kurang. Kesadaran para guru dalam mengikuti pelatihan masih tergolong kurang berkualitas. Kompetensi profesional yang dimiliki para guru kurang berkualitas. Kualitas para guru untuk menjadi guru profesional sudah cukup berkualitas, dan kegiatan sertifikasi guru sudah cukup berkualitas. Saran yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian yang telah dilakukan adalah Guru perlu meningkatkan kegiatan ilmiah, misalnya secara intensif mengikuti pelatihan-pelatihan guru seperti seminar, workshop dll. Guru perlu menciptakan berbagai variasi pembelajaran, melalui metode, teknik, dan pendekatan yang beragam. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif. Sekolah dapat melengkapi sarana dan berbagai media penunjang kegiatan pembelajaran. Apabila siswa mempunyai masalah yang mengganggu proses belajar mengajar di kelas diharapkan guru membantu memecahkan masalah, sehingga tidak akan mengganggu proses belajar mengajar di kelas.Kepala sekolah hendaknya meningkatkan supervisi. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan semangat profesionalitas guru yang nantinya juga akan menambah kualitas pendidikan yang ada di sekolah masing-masing dan tentunya selalu melakukan supervisi yang berkala dan terjadwal secara kontinyu. Para guru hendaknya memiliki kesadaran lebih terhadap proses akademik sehingga tanpa adanya supervisi akademik pun guru telah melakukan hal yg berkaitan supervisi itu sendiri sehingga mampu tercipta guru yang profesional.

Actions (login required)

View Item