Tunggak-Tunggak Jati Dalam Kajian Strukturalisme Model A.J. Greimas
Atika Vidyaninggar, 2102407149 (2011) Tunggak-Tunggak Jati Dalam Kajian Strukturalisme Model A.J. Greimas. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Microsoft Word (Tunggak-Tunggak Jati Dalam Kajian Strukturalisme Model A.J. Greimas)
- Published Version
Download (32kB) |
Abstract
Novel Tunggak-Tunggak Jati adalah salah satu karya sastra novel berbahasa Jawa, karangan Esmiet pada tahun 1977. Novel ini menceritakan tentang akulturasi kebudayaan Jawa dan Cina. Cerita dalam novel Tunggak-Tunggak Jati mengandung aksi, karakteristik tokoh, isi cerita dan alur yang sangat menarik. Penelitian novel Tunggak-Tunggak Jati dilakukan untuk mengetahui skema aktansial dan struktur fungsional yang terkandung dalam cerita dan menemukan kerangka utama pembentuk cerita. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah skema aktansial dan struktur fungsional dalam cerita novel Tunggak-Tunggak Jati? (2) Bagaimanakah korelasi skema aktan dan struktur fungsional dalam cerita novel Tunggak-Tunggak Jati? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengungkap skema aktansial dan struktur fungsional dalam cerita novel Tunggak-Tunggak Jati (2) Mengungkap korelasi skema aktan dan struktur fungsional dalam cerita novel Tunggak-Tunggak Jati. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra atau teks sastra dan lebih menekankan pada objek sastra sebagai fokus penelitian. Sasaran penelitian adalah struktur teks cerita Tunggak-Tunggak Jati. Data penelitian ini adalah struktur-struktur cerita yang mengandung skema aktan dan struktur fungsional yang terdapat dalam cerita novel Tunggak-Tunggak Jati. Metode yang digunakan dalam penelitan ini yaitu metode struktural model Greimas karena mengkaji tentang struktur cerita novel Tunggak-Tunggak Jati berdasarkan skema aktan dan struktur fungsionalnya. Hasil analisis berdasarkan penelitian ditemukan 20 skema aktan yang terdapat dalam cerita novel Tunggak-Tunggak Jati. Aktan-aktan tersebut diisi oleh 17 sender (pengirim), 7 receiver (penerima), 11 subject (subjek), 10 object (objek), 14 helper (penolong), dan 15 opposant (penentang). Masing-masing aktan terdiri dari tiga kategori yaitu manusia, benda mati dan konsep abstrak. Struktur utama cerita terbentuk atas hasil korelasi antara skema aktan dan struktur fungsional, dalam penelitian ini skema aktan 1 menjadi pusat peristiwa yang menyebabkan munculnya kerangka utama cerita. Saran yang dapat disampaikan yaitu guru dan calon guru diharapkan memahami teori strukturalisme model A.J. Greimas, sebab teori strukturalisme model A.J. Greimas dapat digunakan untuk mengungkap struktur utama dari sebuah cerita, sehingga guru dan calon guru dapat mengembangkan dan menyederhanakan cerita tanpa menghilangkan inti cerita tersebut. Para guru dan calon guru diharapkan dapat membuat bahan ajar yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan siswa, misalnya dengan memanfaatkan cerita rakyat yang ada di sekitarnya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Strukturalisme, aktan, skema aktansial, struktur fungsional, korelasi, novel Tunggak-Tunggak Jati |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 10 Jul 2012 22:00 |
Last Modified: | 10 Jul 2012 22:00 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13291 |
Actions (login required)
View Item |