Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin di Kabupaten Pati. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Robiyanti, 2102402009 (2006) Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin di Kabupaten Pati. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin di Kabupaten Pati. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa)
- Published Version
Download (348kB) | Preview |
Abstract
Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin merupakan suatu kegiatan kebudayaan yang masih dipelihara keberadaannya oleh masyarakat pendukungnya sampai dengan sekarang. Tradisi ini adalah upacara khoul yang bertujuan sebagai sarana penghormatan dan memuliakan terhadap tokoh Syekh Ahmad Al- Mutamakkin yang dipercaya sebagai wali yang telah menyebarkan agama Islam di daerah Pati dan sekitarnya. Tradisi ini dilaksanakan di desa Kajen kecamatan Margoyoso, kabupaten Pati. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah apa fungsi didaktis dari tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin dan apa fungsi sosial tradisi tersebut bagi masyarakat pendukungnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi didaktis dan fungsi sosial tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al- Mutamakkin. Landasan teori yang digunakan yaitu menggunakan teori folklor, tradisi, suranan, fungsi didaktis dan fungsi sosial, serta makna simbolik tradisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan folklor. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul kemudian diproses dengan analisis data sampai pada tahap verifikasi dan penyimpulan data. Hasil didapatkan dari penelitian ini adalah tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al- Mutamakkin kabupaten Pati memiliki dua fungsi, yaitu fungsi didaktis dan fungsi sosial bagi masyarakat pendukungnya. Fungsi didaktis dari tradisi ini 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin kabupaten Pati adalah sebagai berikut: (a) sebagai penghormatan terhadap leluhur, (b) sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, (c) sebagai gotong royong dan kebersamaan, (d) sebagai ungkapan rasa syukur, (e) ketertiban, (f) kepatuhan. Fungsi sosial dari tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin adalah sebagai berikut; (a) sarana integrasi sosial, (b) kesempatan perbaikan sosial, (c) sebagai pewarisan norma sosial, (d) sebagai pelestarian budaya dan hiburan bagi khasanah budaya dan wisata lokal di kabupaten Pati. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: keberadaan tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin di kabupaten Pati hendaknya ada suatu upaya untuk tetap dipelihara dan dilestarikan nilai-nilainya terutama oleh generasi muda sebagai pewaris budaya. Pengembangan akan pengelolaan sarana dan prasarana makam seyogyanya juga ada perhatian dari pemerintah sehingga tradisi ini dapat dijadikan sebagai objek pariwisata spiritual yang dapat dikembangkan potensinya bagi kabupaten Pati, terutama sebagai penunjang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kajen sendiri. Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin juga dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam pengajaran sastra lisan maupun pengajaran sosiobudaya terutama materi pendidikan lokal dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah formal.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Fungsi Didaktis dan Fungsi Sosial |
Subjects: | P Language and Literature > PK Indo-Iranian |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 12 Apr 2011 03:23 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:22 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/1319 |
Actions (login required)
View Item |