Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Brebes Pada Materi Segiempat Tahun Pelajaran 2009/2010


Aris Munandar, 4101406024 (2010) Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Brebes Pada Materi Segiempat Tahun Pelajaran 2009/2010. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Brebes Pada Materi Segiempat Tahun Pelajaran 2009/2010] Microsoft Word (Keefektifan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Brebes Pada Materi Segiempat Tahun Pelajaran 2009/2010) - Published Version
Download (34kB)

Abstract

Pendidikan matematika di sekolah pada umumnya cenderung menghasilkan lulusan yang mempunyai banyak pengetahuan, tetapi miskin dalam kemampuan berpikir. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir tinggi peserta didik terutama menyangkut penyelesaian masalah yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning / PBL). Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan PBL dapat mencapai ketuntasan, apakah kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan PBL lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan pembelajaran konvensional serta apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 3 Brebes. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan teknik random sampling, dengan teknik tersebut diperoleh kelas VIIC sebagai kelas eksperimen menggunakan PBL dan kelas VIIE sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil analisis hipotesis pertama diperoleh zhitung = 2,0537 > 1,64 = ztabel. Hal ini berarti lebih dari 85% peserta didik yang memperoleh PBL mencapai ketuntasan. Hasil analisis hipotesis kedua diperoleh = 74,40 , = 69,17, dan t’hitung = 3.77 . Ini berarti kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil analisis hipotesis ketiga untuk kelas eksperimen diperoleh regresi kemampuan berpikir kritis atas motivasi belajar Ŷ = 27.423 + 0,625X, koefisien determinasi sebesar 18,30%. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang memperoleh materi pembelajaran dengan PBL mencapai ketuntasan, kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang memperoleh materi dengan PBL lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh materi dengan pembelajaran konvensional, motivasi belajar berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Oleh karena itu, disarankan agar guru menerapkan pembelajaran berbasis masalah, serta meningkatkan pemberian motivasi kepada peserta didik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Model pembelajaran berbasis masalah, kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar.
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Q Science > QA Mathematics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 06 Jul 2012 21:52
Last Modified: 06 Jul 2012 21:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/13120

Actions (login required)

View Item View Item