Sharika Hesti Luwih, 5401406067 (2011) Hubungan Antara Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Status Gizi siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Magelang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Microsoft Word (Hubungan Antara Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Status Gizi siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kota Magelang.) - Published Version Download (16kB)

Abstract

Makanan jajanan anak sekolah perlu mendapat perhatian karena pada beberapa penelitian diketahui bahwa makanan jajanan masih jauh dari nilai gizi yang diharapkan dapat disumbangkan dan dikhawatirkan mempengaruhi status gizi anak. Kenyataan lain menunjukkan ditemukannya tanda tanda penyakit gangguan kurang gizi baik dalam bentuk ringan maupun dalam bentuk agak berat pada anak sekolah (Moehji, 2003). Tujuan penelitian (1) untuk mengetahui jenis makanan jajanan yang dikonsumsi siswa Sekolah Dasar Negeri di Kota Magelang (2) untuk mengetahui jumlah konsumsi makanan jajanan siswa (3) untuk mengetahui waktu dan frekuensi konsumsi makanan jajanan siswa (4) untuk mengetahui status gizi siswa (5) untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi makanan jajanan dengan status gizi siswa (6) untuk mengetahui seberapa besarkah hubungan antara pola konsumsi makanan jajanan dengan status gizi siswa Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri di Kota Magelang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 107 siswa kelas IV. Variabel bebas ( X) adalah pola konsumsi makanan jajanan dan variabel terikat ( Y ) adalah status gizi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, antopometri dan recall. Metode dokumentasi untuk mendapatkan biodata siswa, antopometri untuk mengetahui status gizi siswa dan metode food recall untuk mengetahui pola konsumsi makanan siswa. Analisis data dengan uji korelasi product moment untuk mencari hubungan pola konsumsi makanan jajanan terhadap status gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SD di kota Magelang sebanyak 63,55 % memiliki pola konsumsi makanan jajanan yang baik, 36,44 % tidak baik pada indikator jenis makanan jajanan. Pada indikator jumlah makanan jajanan sebanyak 45,79 % dinyatakan cukup dan 54,20 % tidak cukup. Pada indikator waktu dan frekuensi makanan jajanan sebanyak 65,42 % dinyatakan tepat dan 34,57 % dinyatakan tidak tepat. Hasil penghitungan status gizi, sebanyak 16,66 % anak perempuan termasuk dalam kriteria gizi lebih, 64,28 % gizi baik, 7,14 % gizi kurang dan 11,9 % gizi buruk. Status gizi anak laki-laki sebanyak 16,66 % gizi lebih, 67,69 % gizi baik, 8,17 % gizi kurang dan 12,1 % gizi buruk. Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi hubungan antara pola konsumsi makanan jajanan dengan status gizi anak diperoleh sebesar r = 0,317. Pada α= 5% dengan n = 107 diperoleh rtabel =0,176. Karena nilai rhitung = 0,317 > rtabel = 0,176, maka dapat diputuskan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh tersebut signifikan sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan “Ada hubungan antara pola konsumsi makanan jajanan dengan status gizi siswa SDN di kota Magelang”, diterima. Nilai rhitung = 0,317 setelah dikonsultasikan dengan tabel interprestasi tingkat korelasi didapatkan hasil bahwa hubungan yang ditimbulkan berada dalam kategori rendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pola konsumsi makanan jajanan dengan status gizi siswa. Saran yang dapat diambil adalah perlu dilakukannya pengawasan oleh orang tua terhadap pola konsumsi makanan anak dan perlu diberikannya himbauan pada siswa SD tentang makanan jajanan yang baik . Selain itu perlu diberikannya makanan tambahan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi anak selama berada di sekolah.

Actions (login required)

View Item